GenPI.co - Seluruh layanan operasi BlackBerry pada ponsel lama resmi berhenti, Selasa (4/1) kemarin. Ini tentu bukan kabar baik mengingat ponsel ini sempat menemani keseharian banyak orang di seluruh dunia.
Namun, dari semua itu mungkin paling yang paling berkesan adalah BBM atau BlackBerry Messenger.
Aplikasi ini memungkinkan tiap pengguna salih berkomunikasi tanpa dikenakan pulsa, meski harus menggunakan jaringan internet memang.
Namun, BBM disebut-sebut sebagai tonggak mula aplikasi obrolan seperti WhatsApp, LINE, Telegram, dll.
BBM diingat sebagai aplikasi obrolan dengan beragam ciri khasnya, yang hingga kini masih diingat mantan para penggunanya.
Sebagai contoh, BBM menyediakan fitur PING!!! yang bisa dikirim berkali-kali untuk meneror lawan bicara yang lama atau tidak merespon chat.
PING!!! ini bahkan kini diaplikasikan pada obrolan meski beda platform. Pengguna WhatsApp, LINE, atau Telegram mungkin sekarang mengubahnya menjadi hanya mengirim huruf P atau p berkali-kali.
Istilah lain yang melekat pada BBM adalah DP atau Display Picture. Istilah ini berarti foto profil pengguna BBM.
Broadcast (BC) pada BBM sering digunakan pengguna mengirim satu pesan ke banyak orang.
Dengan BC pula beberapa pengguna biasanya saling mempromosikan (promote) PIN pengguna lain untuk ditambah sebagai kawan atau kontak baru di BBM.
Lalu ada PIN BBM yang terdiri dari kombinasi angka dan huruf. Dengan PIN BBM ini, setiap pengguna dapat saling terhubung setelah salah satu di antaranya menambahkan kombinasi ini pada opsi tambah teman.
Fitur Delete Contact (Delcon) pun memungkin pengguna memblok teman di BBM. Fitur ini pula yang sering membuat jantung deg-degan kalau pasangan atau teman sedang marah.
Deliv atau Read. Istilah ini yang mungkin membuat BBM disebut sebagai revolusi aplikasi obrolan. Setelah sebelumnya pesan singkat hanya bisa dilakukan dengan SMS atau email.
Lewat BBM, setiap pesan yang dikirim dapat diketahui apakah terkirim bahkan dibaca atau tidak melalui fitur Deliv atau Read ini.
Sebelum Twitter atau Facebook mengenalkan timeline atau lini masa, BBM lebih dulu mengenalkan fitur Recent Update (RU).
Lewat RU ini, pengguna BBM bisa melihat apa yang sedang ditonton temannya, musik apa yang sedang didengar, atau melihat status dan DP baru temannya.
RU ini kemudian yang jadi batu loncatan bagi media sosial lain.
Fitur Auto Text di BBM sering dianggap lebih mewakili perasaan penggunanya ketimbang emoji yang tersedia.
Dengan Auto Text bahkan bisa mengirim susunan simbol berupa seseorang marah atau melepar meja.
Jadi, sudah cukup bernostalgia dengan BBM dan fitur-fitur di dalamnya? (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News