GenPI.co - Departemen Hak Sipil California mengatakan bahwa sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian yang diusulkan, Activision Blizzard, yang sudah diakuisisi Microsoft, akan membayar hampir USD 55 juta.
Dilansir Times of India, hal itu untuk memberikan keringanan kepada karyawan perempuan dan kontraktor yang terkena dampak serta menanggung biaya hukum.
Pernyataan lembaga tersebut juga mencatat bahwa sekitar USD 46 juta dari total dana tersebut akan didonasikan untuk perempuan yang terkena dampak.
Perusahaan tersebut kini telah setuju untuk menyelesaikan gugatan dari lembaga negara bagian California di AS.
Gugatan mengenai tuduhan kepada penerbit video game tersebut telah melakukan diskriminasi terhadap perempuan. Hal ini termasuk menolak peluang promosi serta membayar mereka lebih sedikit.
Pada 2021, lembaga yang saat itu dikenal sebagai Departemen Ketenagakerjaan dan Perumahan yang Adil, juga mengajukan gugatan.
Dua tahun lalu, Activision Blizzard menyelesaikan gugatan dari Komisi Kesetaraan Kesempatan Kerja (Equal Employment Opportunity Commission/Equal Employment Opportunity) AS.
Kasus ini mengarah pada pelecehan seksual, diskriminasi kehamilan, dan pembalasan terhadap studio game. Hasilnya, Activision setuju untuk membentuk dana USD 18 juta untuk membayar para korban.
Kesepakatan tersebut ditutup pada bulan Oktober setelah regulator di AS dan Eropa menyelidikinya dengan cermat sebelum menyetujuinya.
Pekan lalu, Komisi Perdagangan Federal (FTC) berargumen di pengadilan banding San Francisco bahwa hakim federal melakukan kesalahan dengan menolak upaya badan pengawas untuk menghentikan perusahaan tersebut mencapai kesepakatan.
Saham turun dan kemudian Microsoft memulai pembicaraan untuk mengakuisisi studio yang telah mengembangkan game populer, Call of Duty. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News