Atmosfer Bumi Memanas, Satelit Iklim NASA Diluncurkan

10 Februari 2024 23:30

GenPI.co - Satelit iklim terbaru NASA meluncur ke orbit pada hari Kamis untuk mengamati lautan dan atmosfer dunia dengan detail yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Dilansir AP News, SpaceX meluncurkan satelit Pace dalam misi senilai USD 948 juta sebelum fajar, dengan roket Falcon mengarah ke selatan melintasi Atlantik untuk mencapai orbit kutub yang langka.

Satelit ini akan menghabiskan setidaknya tiga tahun untuk mempelajari lautan dari ketinggian 420 mil (676 kilometer), serta atmosfer.

BACA JUGA:  Iran Meluncurkan 3 Satelit ke Luar Angkasa, Barat Sebut Bisa Picu Konflik Regional

Ini akan memindai dunia setiap hari dengan dua instrumen sains. Instrumen ketiga akan melakukan pengukuran bulanan.

“Ini akan menjadi pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap planet asal kita,” kata ilmuwan proyek Jeremy Werdell.

BACA JUGA:  Adu Ketangkasan, Ganjartivity Lestarikan Tradisi Kebudayaan Lokal Garut

Pengamatan ini akan membantu para ilmuwan memperbaiki prakiraan badai dan cuaca buruk lainnya, merinci perubahan Bumi seiring kenaikan suhu, dan memprediksi dengan lebih baik kapan pertumbuhan alga berbahaya akan terjadi.

NASA telah memiliki lebih dari dua lusin satelit dan instrumen pengamatan Bumi di orbit.

BACA JUGA:  Panduan Baru NASA untuk Bantu Perusahaan Luar Angkasa Melawan Peretasan

Namun Pace harus memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana aerosol di atmosfer seperti polutan dan abu vulkanik serta kehidupan laut seperti alga dan plankton berinteraksi satu sama lain.

“Kecepatan akan memberi kita dimensi lain” dibandingkan apa yang diamati satelit lain, kata direktur ilmu bumi NASA, Karen St. Germain.

Pace (Plankton, Aerosol, Cloud, Ocean Ecosystem) adalah misi tercanggih yang pernah diluncurkan untuk mempelajari biologi kelautan.

Satelit pengamat Bumi saat ini dapat melihat dalam tujuh atau delapan warna, menurut Werdell.

Pace akan melihat dalam 200 warna yang memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi jenis alga di laut dan jenis partikel di udara.

Para ilmuwan berharap untuk mulai mendapatkan data dalam satu atau dua bulan.

NASA berkolaborasi dengan India dalam pembuatan satelit observasi Bumi canggih lainnya yang akan diluncurkan tahun ini.

Dinamakan Nisar, wahana ini akan menggunakan radar untuk mengukur dampak kenaikan suhu pada gletser dan permukaan es yang mencair lainnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
nasa   satelit   satelit nasa   atmosfer   bumi   bumi memanas   tekno  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co