Didukung Hyundai Supernal, Eve Air Mobility Kembangkan Pesawat Listrik

24 Februari 2024 18:40

GenPI.co - Eve Air Mobility yang didukung Hyundai Supernal dan Embraer sedang mengembangkan pesawat listrik yang lepas landas dan mendarat secara vertikal. 

Dilansir AP News, idenya adalah bahwa taksi udara dapat menyediakan bentuk transportasi udara yang berkelanjutan untuk kota-kota padat penduduk dan daerah dengan jaringan transportasi umum yang kurang berkembang.

Para ahli mengatakan bahwa hal ini dapat membantu mengimbangi emisi karbon dari sektor penerbangan tradisional, namun terdapat banyak tantangan teknologi dan peraturan dalam menjadikan taksi udara layak secara komersial.

BACA JUGA:  Cuaca Buruk, 3 Pesawat Batal Mendarat di Bandara Mutiara Sis Aljufi Palu

Turunnya harga baterai, kemajuan teknologi dan partisipasi pemain besar seperti Hyundai berarti bahwa pesawat semacam itu akan segera menjadi kenyataan, kata para ahli.

Unit mobilitas udara canggih Hyundai, Supernal dan Eve Air Mobility yang didukung Embraer berharap dapat secara resmi meluncurkan taksi udara bertenaga listrik dalam dua hingga empat tahun ke depan.

BACA JUGA:  KKB Papua Kembali Berulah, Tembak Pesawat Wings Air di Yahukimo

“Transportasi darat terus berkembang dan membaik, namun untuk mendukung semua kebutuhan mobilitas, masyarakat di perkotaan, transportasi darat tidak akan cukup,” kata CEO Supernal, Shin Jaiwon dalam sebuah wawancara. “Kita harus membuka langit di atas kota.”

Pesawat listrik S-A2 Supernal, dilengkapi dengan delapan rotor, dirancang untuk membawa seorang pilot dan empat penumpang. 

BACA JUGA:  Pesawat Ruang Angkasa Swasta Amerika Serikat Memasuki Orbit di Sekitar Bulan

Taksi udara bertenaga baterai ini akan memiliki jangkauan sekitar 25 hingga 40 mil dan akan mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal. 

Mirip dengan helikopter, namun lebih senyap dan lebih ramah lingkungan karena dapat membantu mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dari perjalanan udara tradisional, kata Shin.

Supernal berencana untuk menguji versi demonstrasi teknologi skala penuh pertamanya di California tahun ini dan menjalin kontak dengan Administrasi Penerbangan Federal AS dan badan keselamatan penerbangan Uni Eropa mengenai masalah kebijakan dan sertifikasi.

Awal pekan ini, Supernal dan otoritas penerbangan sipil Singapura serta pejabat pembangunan ekonomi membentuk kemitraan untuk bersama-sama mengembangkan sektor mobilitas udara yang maju dalam hal penelitian dan kerangka peraturan.

Perusahaan Brasil Eve Air Mobility, yang merupakan spin-off dari produsen pesawat terbesar ketiga Embrarer, juga sedang menguji dan mengembangkan pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL) yang diharapkan dapat diluncurkan pada tahun 2026.

Seperti S-A2 Supernal, pesawat Eve Air Mobility juga diharapkan dapat mengangkut empat hingga enam penumpang dengan jangkauan 60 mil, tanpa menghasilkan emisi karbon lokal. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co