Desa Adat Ratenggaro, Wisata Tersembunyi Instagrammable di Sumba

22 Juni 2021 23:53

GenPI.co - Sumba Barat Daya dikenal memiliki keindahan alam yang sungguh menakjubkan, tak ayal banyak wisatawan yang ingin berlibur ke sana.

Namun, terlepas dari keindangan alam tersebut, ternyata di Sumba juga menyimpan desa adat dengan sejarah yang menarik untuk disambangi.

Desa Adat Ratenggaro itulah namanya, yang terletak di dekat bibir pantai wilayah Desa Umbu Ngedo, sekitar 30 kilometer dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya.

BACA JUGA:  4 Destinasi Religi di Cirebon yang Cocok untuk Ngabuburit, Cek!

Menariknya, lokasi ini nyaris sempurna karena merupakan perpaduan antara wisata alam dan budaya.

Desa ini juga masih memegang teguh adat dan tradisi para leluhurnya.

BACA JUGA:  Ini Dia 3 Destinasi Wisata Indah di Jonggol, Jangan Melongo Yah!

Hal ini terbukti dari masyarakatnya yang masih menganut tradisi Marapu, sama seperti Kampung lain di Kabupaten Sumba Barat Daya pada umumnya.

Desa Adat Ratenggaro juga disebut sebagai wisata adat paling unik dan paling Instagrammable di Sumba.

BACA JUGA:  3 Destinasi Wisata di Pasuruan, Penasaran Nggak?

Selain karena bangunan rumahnya punya menara tinggi menjulang hingga 20-35 m, juga karena lokasinya ada berupa kubur-kubur batu berupa menhir besar-besar. Hal itu menambah semakin eksotis!

Desa ini juga memiliki pantai indah nan cantik dengan dihiasi pasir putih yang dijamin membuat kamu bakal betah berlama-lama disana.

Kalau kamu liburan ke sana, jangan lupa untuk mencoba pengalaman dengan menaiki sandelwood, dan kuda khas Sumba.

Biasanya, warga setempat akan menawarkan jasa menunggang sandelwood pada wisatawan yang ingin mengitari pesisri pantai atau mengelilingi rumah adat satu per satu di desa tersebut.

Tak hanya itu, banyak warga lokal juga banyak menjual aneka suvenir termasuk kain Sumba yang digelar di depan rumah-rumah mereka, dan dijamin harganya terbilang terjangkau.

Untuk rute menuju Desa Adat Ratenggaro jika kamu berangkat dari Jakarta, dapat menggunakan pesawat dan mendarat di Bandar Udara Tambolaka.

Meski belum ada transportasi umum untuk mencapai ke sana dan masih harus menyewa kendaraan dari Tambolaka, akses jalanan dari Tambolaka menuju Ratenggaro cukup baik.

Kondisi jalan sudah beraspal dan terpelihara baik sehingga perjalanan dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga dua jam saja.

Sedangkan, jam operasional Desa Adat Ratenggaro dibuka setiap hari dan selama 24 jam non stop. Jadi kamu dapat datang kapan saja jika mau.

Namun demikian, karena disini ditinggali oleh beberapa warga setempat maka tidak disarankan untuk berkunjung pada malam hari. Happy traveling.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co