10 Kuliner Khas Lingga, Mayoritas adalah Olahan Sagu

28 Mei 2019 08:37

GenPI.co - Kabupaten Lingga di Kepulauan Riau, tak sekadar menyimpan pesona sejarah besar kerajaan Melayu Johor-Pahang-Riau-Lingga. Kuliner kha yang dimiliki juga cukup beragam. Makanan-makanan tersebut tetap lestari hingga kini.

Yang unik, sebagian besar kuliner khas Lingga ini berbahan sagu. Wajar saja, kabupaten ini memiliki potensi tanaman sagu seluas sekitar 2.700 hektar. Tanaman yang tumbuh secara alami sejak zaman kerajaan Riau Lingga itu tersebar di 12 desa dengan jumlah tempat pengolahan sekitar 140 unit.

Apa saja kuliner khas olahan sagu tersebut? Simak rangkuman GenPI.co berikut

Gubal Sagu

Gubal adalah makan khas Melayu Kepulauan Riau khususnya di daerah Dabo Singkep dan Daik Lingga. Kuliner ini terbuat dari sagu basah dan dimakan bersama gulai ikan. Biasanya gubal dijadikan sebagai penganti nasi. Cara membuat gubal sangat mudah. Hanya membutuhkan dua bahan saja yakni sagu dan kelapa.

Parutan kelapa disangrai bersama sagu basah di dalam kuali panas. Tidak banyak orang yang bisa membuatnya, mengingat butuh keahlian yang mahir. Campuran antara sagu dan kelapa muda haruslah seimbang. Saat mengaduknya di atas kuali harus disesuaikan dengan besarnya api dan kadar kelembaban saat memasak. Dengan begitu hasilnya akan terasa enak.

Baca juga: Mencicipi Rasa Surgawi di 10 Kuliner Khas Kota Ngawi 

Bubur Lambok

Orang bilang, ke Lingga tanpa mencicipi bubur lambok itu tidaklah lengkap.  Bubur ini terbuat dari sagu yang dimasak bersama ikan teri dan sayur-sayuran. Ada daun cekor, selasih, kangkung, cekor manis, daun kunyit, daun kacang, daun paku, dan sebagainya. Ciri khas bubur lambok adalah rasa pedas. Walaupun teksturnya yang seperti lendir, bubur lambok begitu nikmat dilidah.

Lendot

Ini adalah kuliner khas yang hampir mirip dengan bubu lambok. Dipenuhi dengan sayur yang banyak Teksturnya cenderung kental dari sayur kangkgung dan daun pakis.  campurannya pun lebih beragam dengan makanan laut seperti udang, siput isap, sotong, kepiting dan ikan.

Bumbu utama Lendot ini adalah cabai merah, bawang putih, merica, dan bilis giling. Lendot sangat enak disantap hangat dengan ditemani sambal terasi yang pedas. Selain enak, Lendot juga dipercaya cepat menyembuhkan orang yang sedang demam dan flu.

Kepurun

Hampir mirip dengan papeda, kepurun juga merupakan makanan khas Kabupaten Lingga. Bahkan cara pembuatannya tidak jauh berbeda dengan kuliner dari Maluku dan Papua itu. Kepurun diolah dari tepung sagu yang dimasak menggunakan air dengan api kecil. Setelah masak bentuknya seperti ongol-ongol. Teksturnya seperti jely, warnanya abu-abu dan tidak memiliki rasa.

Bagi pecinta kuliner pedas, kepurun menjadi pilihan yang pas setelah bubur lambok. Bahkan, untuk membuat kepurun, caranya juga cukup mudah, hanya diperlukan sagu basah, asam, lada kecil (Cabai rawit), serta ikan teri.

Belebat Kacang

Belebat kacang merupakan kue turun temurun masyarakat melayu. Dibungkus dalam daun pisang menjadikan kue ini menjadi sangat khas rasanya. Belebat ini sebenarnya ada berbagai jenis, ada yang dibuat dari ubi dan buah lainnya. Namun, belebat dari Lingga terbuat dari kacang hijau.

Proses memasaknya, kacang hijau dicampur dengan santan kelapa, gula merah dan tepung. Lalu, adonan yang sudah jadi di bungkus dalam daun pisang dan dikukus. Sudah tentu aroma kcang hijau dan daun pisang semerbak harum saat sudah matang.

Baca juga: Libur Lebaran ke Kudus, Ini 10 Kuliner Unggulannya 

Satay Bakar

Jika mendengar kata sate, pasti kamu mengiranya sate yang biasa dijual di tepi jalan. Daging ayam atau daging sapi yang di tusuk pada lidi, lalu dibakar. Nah, kalau satay bakar dari Lingga ini begitu berbeda. Karena dagingnya berasal dari ikan. Dengan campuran kelapa parut dan bumbu khas dibakar didalam daun pisang.

Tamban Salai

Tamban salai begitu terkenal hingga  ke negara tetangga Singapura. Ikan tamban sangat banyak diperairan Kepri, sehingga dijadikan santapan sehari-hari masyarakat melayu Kepri. Dibuat dengan berbagai menu salah satunya tamban salai.

Salai maksudnya adalah diasapkan dengan sabut kelapa. Salai tamban dapat dimakan begitu saja atau dibuat sambal. Bagi anak-anak Lingga yang merantau, tamban adalah kerinduan untuk mengecap kembali cita rasa tanah kelahirannya.

Kerupuk Sagu Lenggang

Gurih dan manis adalah kesan pertama yang dirasakan setiap orang yang menicicipi kerupuk sagu lenggang. Cemilan ringan ini memang dipercaya sebagai makanan khas masyarakat Melayu Kabupaten Lingga dan bukan dari daerah lainnya.

Sesuai namanya, makanan tersebut terbuat dari sagu berbentuk butiran. Untuk memberi rasa manis, adonan dicampur dengan gula merah cair. Setelah itu adonan dicetak tipis, kepingin keripik tersebut digoreng hingga matang.

Baca juga: Mudik ke Madiun ini 10 Kuliner Top Setempat 

Kue Bangkit

Kue bangkit khas Kepri ini berbeda dengan kue bangkit ada di sejumlah daerah di Indonesia. Jika kebanyakan bentuknya kering dan putih, yang satu ini basah dan lembut saat dikunyah.

Bahan utama pembuatnya adalah tepung gandum dan gula putih ataupun gula merah. Kemudian dipanggang secara tradisional di atas api dari bakaran sabut kelapa. Warnanya krim jika menggunakan gula putih, dan berwarna kecoklatan jika campurannya gula merah. Untuk mempercantik di atasnya ditaburi biji wijen. Bentuknya juga bervariasi. Ada yang bulat kecil, sedang hingga ukuran jumbo dengan diameter 20 cm.

Lampam

Lampan disebut juga rotinya orang Daik Lingga. Diracik dari tepung sagu sebagai bahan dasar, rasanya sangat enak dan menggugah selera. Biasanya dibuat dengan isian selai nanas ataupun kosong. Cocok jika diseduh dengan kopi atau teh.

Cemilannya ini memiliki cita rasa yang sangat khas, lemak manis dan gurih serta dipastikan bebas bahan pengawet. Cara pembuatannya pun masih sangat tradisional. Walaupun termasuk kue kering, kue Lampam ini hanya bisa bertahan sampai 1 bulan lamanya dan sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co