Bengket, Kue Tradisional Gorontalo Saat Lebaran

05 Juni 2019 12:59

GenPI.co - Salah satu yang diburu dalam silatutahmi Hari Raya Idul Fitri  dio Gorontalo adalah kue tradisional.Salah satunya adalah Bangket.

Bangket adalah kue lebaran yang dibuat dari sagu, tapioka, santan, telur, gula dan kacang. Bangket memiliki rasa yang renyah, gurih dan manis. Sehingga menjadi incaran para tetamu.

"Bangket dikenal sebagai obat ulu hati juga selain sajian dalam lebaran," kata Marsuto Lakadjo (74), warga Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo, Rabu (5/6).

Baca juga: 

4 Jurus Anti Gendut Kelar Santap Hidangan Idul Fitri 

Ketupat Daun Kapau Tak Lekang Ditelan Perkembangan Zaman 

Bangket suguhan lebaran ini tidak mudah membuatnya, perlu proses panjang. "Tepung sagu direndam dulu sampai warnanya lebih terang," kata Rani Suleman, istri Marsuto Lakadjo.

Usai direndam tepung ditiriskan hingga kering, setelah itu disangrai. Hasil sangrai tepung sagu inilah batu bisa dijadikan bahan baku bangket.

"Ribet proses pembuatannya, jadi jarang ada yang mau buat," ujar Rani Suleman.

Untuk menikmati kue bangket ini biasa disajikan dengan kopi atau teh.  

Pemanasan kue lebih bagus menggunakan "porono" atau oven tradisional berbahan bakar gonofu atau kulit kelapa. Sebab hasil pembakaran pakai porono jauh lebih mengembang dan kue bertekstur lembut. Jika dipanggang menggunakan oven modern kue ini agak keras.

"Saya membuat kue bangket sejak masih muda, dulu saya jual di warung-warung untuk membiayai sekolah anak-anak," papa Rani Suleman.

Lebaran kali ini memang terasa lain, sajian kue tradisional menghias meja tamu. Apalagi kopi Gorontalo siap menemani tetamu untuk disandingkan dengan kue bangket.

Simak juga video berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co