GenPI.co — Kawasan wisata yang selalu padat pengunjung, Malioboro, Yogyakarta, melempar wacana akan menjadikan lokasi ini bebas kendaraan bermotor.
Rencana ini pun diapresiasi Dinas Pariwisata DIY. Dengan menjadikan kawasan bebas kendaraan, pedestrian di Malioboro akan semakin terlihat cantik dan nyaman, sehingga dapat memiliki dampak positif untuk semakin bisa menarik wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo memperkirakan aturan ini tak akan membawa dampak negatif seperti yang dikhawatirkan pedagang kaki lima dan pengusaha di Malioboro.
Singgih juga meyakini apa yang dikhawatirkan mereka yang menggantungkan nasibnya pada wisatawan maupun pengunjung kawasan Malioboro tak akan terjadi.
"Prediksi nanti pedagang kaki lima sepi, enggak ada yang datang ke toko-toko, nggak saya kira. Magnet Malioboro sangat luar biasa. Jadi walaupun tidak ada kendaraan masuk di sana, yang ada Trans Jogja, transportasi andong, saya kira justru malah meningkatkan daya tarik," kata Singgih saat dijumpai di kantornya, Rabu (12/6).
Baca juga:
Berani ‘Nuthuk’ Harga, PKL di Malioboro Akan Kena Sanksi
Malioboro Megah Jangan Dirusak
Dengan menutup akses kendaraan di kawasan ini, Dinas Pariwisata akan menyiapkan sejumlah agenda untuk semakin menggoda wisatawan datang ke Malioboro. Salah satunya ialah menyediakan pagelaran seni dan budaya di kawasan Malioboro.
Selain itu, kawasan Malioboro ini juga tengah diusulkan menjadi salah satu World Heritage sehingga harus diperhatikan dan diperbaiki hal-hal yang membuat Malioboro sumruwet, salah satunya dengan menerapkan bebas kendaraan bermotor di lokasi wisata ini.
Simak juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News