GenPI.co - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) akan mengembangkan 4 zona pengembangan pariwisata di 400 hektare Hutan Bowosie Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan pihaknya bersama Kemenparekraf diamanahkan untuk mengembangkan 400 hektare lahan itu sebagai kawasan pariwisata berkualitas.
Nantinya akan terintegrasi dengan Taman Nasional Komodo, kawasan pariwisata Kota Labuan Bajo serta kawasan pariwisata lainnya.
“Tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang akan dibagi dalam empat zona,” katanya di Labuan Bajo pada Senin (30/8).
Perpres No 32 Tahun 2018 telah mengatur perubahan status dan pemanfaatan 400 hektar hutan Bowosie.
Adapun empat zona tersebut meliputi zona budaya (cultural district), zona santai (leisure district), zona alam (wildlife district), dan zona petualangan (adventure district).
Pada zona zona budaya seluas 114,73 hektar akan dikembangkan beragam atraksi dan fasilitas destinasi seperti pusat budaya, pusat penelitian pariwisata.
Kemudian hotel, galeri bajo 360 derajat, kampung UMKM, dan atraksi lain yang ikut mendukung pariwisata.
Selanjutnya, lahan 6,79 hektar dari 63,59 hektar zona santai akan digunakan untuk program pembangunan resor khusus, kapel, bukit doa, hingga area untuk hiking di hutan.
Lalu, lahan 10,2 hektar pada 89,25 hektar lahan untuk zona alam akan digunakan untuk membangun restoran, kebun binatang mini, outdoor teater, dan balai observasi alam.
Sementara, lahan 10,2 hektar pada lahan 132,43 hektar untuk zona petualangan akan dibangun hotel, penginapan glamping, area wisata goa, sarana transportasi dan jalur sepeda lintas hutan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News