GenPI.co - Binatang yang hampir punah mungkin memang lebih sering dijumpai sebab berkurangnya area populasi mereka lantaran ledakan penduduk yang memerlukan lahan untuk kehidupan sehari-hari seperti tempat tinggal atau perumahan, tempat bekerja, dan sebagainya. Namun tahukah kamu, ternyata kepunahan bukan hanya istilah untuk fauna saja. Kuliner pun banyak yang sudah lama tak bisa dijumpai, terutama santapan daerah tertentu, seperti makanan khas Jawa berikut ini.
Sudah jarang sekali 4 makanan khas Jawa ini terlihat di pasaran. Mungkin karena sudah banyak pembuatnya yang sepuh dan tak meninggalkan resep rahasia kuliner tersebut atau memang peminat makanan ini sudah jarang. Entahlah. Tapi yang pasti semoga kuliner khas tersebut tidak sampai hilang. Berikut 4 makanan khas Jawa yang hampir punah yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga :
Resep Masak Ayam Dubbing Bahasa Jawa Ini Sukses Bikin Ngakak
3 Kuliner Khas Indonesia yang Dipercaya Bisa Mengusir Roh Jahat
Amanda Sampai Nurdin, Ini Arti Nama Kuliner Lokal yang Kocak Abis
Mie Lethek (Bantul, Yogyakarta)
Mie ini merupakan makanan khas warga Bantul dan namanya terinspirasi dari tampilan masakannya yang kurang menarik. Mie ini nampak tak menggugah selera lantaran agak hitam dan kusam. Lethek sendiri merupakan bahasa Jawa yang berarti kurang menarik atau sering menjadi sebutan bagi ampas kopi. Tapi jangan dilihat dari tampilannya, dong. Rasanya gak ada yang ngalahin!
Berbahan dasar tepung tapioka dan gaplek, mie ini memang melegenda dan biasa diolah menjadi mie goreng atau rebus. Sering juga dijadikan olahan bersama nasi.
Grontol (Jawa Tengah)
Grontol, makanan khas Jawa yang hampir punah (Foto : Istimewa)
Makanan ini sudah sangat jarang ditemui. Berbahan dasar jagung manis yang sudah dipipil, dipadu kelapa parut dan gula pasir. Kuliner ini seringkali menjadi sarapan orang-orang Jawa Tengah zaman dulu sebelum memulai beraktivitas.
Wedang Tahu (Semarang, Jawa Tengah)
Minuman wedang tahu juga sudah mulai jarang dijumpai. Meski awalnya berasal dari China, namun Semarang jadi kota pertama yang mengadopsi makanan ini dan diolah dengan citarasa lokal, maka jadilah wedang tahu.
Minuman ini dibuat dari sari kedelai yang direbus lama, sekitar 4 jam. Lalu disiram kuah wedang jahe yang bisa menghangatkan badan.
Clorot (Purworejo, Jawa Tengah)
Clorot merupakan makanan khas Jawa, jenis kue basah yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Biasanya dikukus dengan bungkus janur yakni daun kepala muda. Meski terlihat sederhana, namun pembuatannya cukup rumit sebab membutuhkan keterampilan tinggi dalam menuangkan adonan ke wadah janurnya.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News