Pokdarwis Deyangan Terus Gali Potensi Wisata Desa Sekitar Candi Borobudur

20 Juni 2025 20:45

GenPI.co - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terus menggali berbagai potensi pariwisata perdesaan di sekitar Candi Borobudur.

Salah satunya ialah dengan menggelar sarasehan budaya bertajuk Jagongan Magelangan yang merupakan kolaborasi warga dengan Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur, Kamis (19/6).

Para warga bersepakat menggelar acara akbar Budaya Rakyat 23 Tahun Ruwat Rawat Borobudur.

BACA JUGA:  Dorong Transformasi Pariwisata, Apurva Kempinski Bali Gelar Forum Path to Sustainable Growth 2025

Ketua Pokdarwis Desa Deyangan Iftachul Ngumar mengatakan pihaknya ingin menelisik dan menggali potensi desa, lalu mengembangkan pariwisata yang sudah ada.

“Ke depannya, Pokdarwis ini mengharapkan potensi wisata yang ada berkembang lebih baik dan makin bermanfaat,” ujar Ngumar.

BACA JUGA:  Dukung Pengembangan Desa Wisata Cibuntu dan UMKM, PLN Raih Predikat Platinum

Ngumar menjelaskan pihaknya belum menentukan jadwal penyelenggaraan  Ruwat Rawat Borobudur.

“Kami belum memutuskan apakah ruwatannya pada 13 Desember nanti atau ada tanggal lain,” tutur Ngumar. 

BACA JUGA:  Dorong Ekonomi Lokal dan Pariwisata, Sentul City Gelar Holiday Great Sale 2025

Sementara itu, Pendiri Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur Sukoco mengatakan sarasehan Jagongan Magelangan bertujuan membangkitkan literasi dan mendorong masyarakat mencintai sekaligus mengembangkan tradisi. 

“Desa Deyangan dan sekitarnya memiliki potensi kepariwisataan, termasuk keindahan alamnya,” kata Sukoco.

Sukoco mengatakan pihaknya akan menggandeng desa lain di sekitar Deyangan untuk menyukseskan Ruwat Rawat Borobudur karena event itu merupakan acara besar. 

“Saya berharap semua pengambil kebijakan mau memberi dukungan,” tutur Sukoco.

Camat Mertoyudan Pujo Ihtiarta mengapresiasi inisiatif Pokdarwis Desa Deyangan dan Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur menggelar Jagongan Magelangan. 

“Dahulu wisatawan mengunjungi Borobudur, tetapi menginap dan berbelanja di Yogyakarta. Sekarang tidak seperti itu. Oleh karena itu, perlu digali potensi wisata desa penyangga,” kata Pujo.

Kepala Desa Deyangan Risyanto mengatakan selama ini desanya cuma memperoleh imbas kemacetan jalan saat Borobudur ramai pengunjung.

“Pemerintah desa akan menyerap solusi dan arahan peserta sampai ada investor yang masuk supaya Deyangan lebih maju dan berkembang,” kata Risyanto.

Risyanto menyebut Desa Deyangan mempunyai beberapa potensi pariwisata, termasuk makam Kiai Abdul Rohim yang merupakan kakek pemilik Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur.

Selain itu, Deyangan juga memiliki Jalan Tani yang mempunyai pemandangan indah karena dikelilingi Perbukitan Menoreh di bagian selatan, Gunung Sumbing di sebelah barat, Gunung Tidar di sisi utara, dan Gunung Merapi-Merbabu di timur. 

“Tempat ini sempat viral saat covid -19 dan perlu dibenahi agar lebih bermanfaat yang lebih luas bagi waga,” tutur Risyanto. (jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co