Lalampa Menemani Perjalanan Panjang di Trans Sulawesi

07 Agustus 2019 16:30

GenPI.co— Setiap hari ada ratusan hingga ribuan orang menanti sistem buka tutup jalur Trans Sulawesi di Kawasan Kebun Kopi, Sulawesi Tengah. Satu yang bisa menangkis rasa bosan menunggu di tempat ini, yaitu kue lalampa yang ngangenin.

Pergerakan transportasi darat bergantian dengan alat berat yang bekerja melebarkan jalur ini.

Alat berat membelah gunung, mengeruk material dan menata jalan selama 24 jam.

Baca juga:

3 Kuliner Rembang Wajib Coba, Nomor 2 Konon Favorit Mbah Maimun

Tiba di Dumai, 24 Turis Jerman Disuguhi Kuliner Khas Riau

Gunung yang telah dipapras dipakaikan selimut anyamam kawat agar materialnya tidak longsor.

Sudah lama pekerjaan ini berlangsung, sepertinya tidak berhenti. Karena yang dikerjakan mengiris pulau Sulawesi dari pantai timur di Teluk Tomini hingga ke pantai barat di Selat Makassar.

Bukit dan gunung berjejer menanti untuk dirampingkan sementara yang lain masih dikerjakan.

Ini adalah salah satu proyek strategis nasional untuk melancarkan jalur darat Trans Sulawesi.

"Kalau lama menunggu silakan menikmati kopi atau makanan di warung pinggir jalan," kata Witno, pengemudi mobil, Rabu (7/9/2019).

Ada yang khas di kawasan Kebun Kopi ini, yaitu kue lalampa.

Kudapan lalampa adalah kue berbahan campuran beras dan ketan yang berisi ikan yang telah dibumbui. Lalampa disajikan setelah dibakar di atas arang membara.

"Semacam lemper kalau di Jawa," ujar Lestari, seorang ibu yang hendak ke Poso.

Kue lalampa menjadi sajian utama, bahkan para ibu penjaja makanan pun selalu membawa lalampa dalam embernya.

"Lalampa mengenyangkan, cocok dimakan dalam perjalanan jauh," kata Witno.

Para penjaja makanan bergerak dari mobil satu ke mobil lainnya yang mengular menanti jalan dibuka. Para penjaja lalampa ini adalah kaum ibu dari desa terdekat.

Bahkan ada banyak keluarga yang membuka warung di tepi jalan. Mereka menawarkan aneka hidangan sepanjang hari, karena di ruas ini transportasi ramai 24 jam.

"Pilihan cocok untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak kelaparan, karena tidak setiap.tempat ada yang menjual makanan," tutur Witno lagi.

Penganan lalampa ditawarkan 3 buah dengan harga Rp5 ribu. Dengan membawa bekal lalampa, perjalanan panjang di Trans Sulawesi jadi lancar. 

Lalampa, makanan yang menemani perjalanan panjang di Trans Sulawesi.
 

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co