GenPI.co – Traveler pasti tahu Kawasan Candi Borobudur. Itu adalah salah satu destinasi wisata superprioritas di Indonesia. Namun bagaimana dengan Desa Klipoh, sudah pernah sambangi?
Klipoh yang berada di Karanganyar memiliki potensi budaya yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah lain di sekitarnya. Karanganyar menjadi pusat perkembangan kerajinan gerabah di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Lokasinya sekitar 3.5 km dari Borobudur. Tinggal naik andong yang kusirnya mengenakan pakaian khas Jawa. Di tempat ini, wisatawan disuguhkan dengan pengalaman yang lain dari biasanya. Mereka bisa belajar cara membuat gerabag beragam bentuk. Dari teko hingga asbak.
Supoyo, salah seorang perajin gerabah menuturkan cerita kerajinan gerabah berkembang di daerah Karanganyar sudah sejak lama. Bahkan Karanganyar menjadi satu-satunya tempat di Borobudur yang mengedepankan kerajinan gerabah ketika daerah lain di sekitarnya cenderung meningkatkan hasil di bidang pertanian.
"Saat Juni, Juli, Agustus, yang ke Karanganyar didominasi turis asing. Sehari bisa sampai 100 turis asing. Ada turis Australia yang sampai empat kali datang ke sini karena dia tak menemukan pengalaman membuat gerabah di Australia," ujar Supoyo.
Baca juga:
Grand Inna Bali Beach, Wisata Kongres V PDIP yang Menawan Hati
Goa Losan Kaltim: Terjebak 10 Hari Jika Pisahkan Diri dari Kuncen
Peserta Bimtek Penguatan Story Telling Pada Paket Wisata di Kawasan Candi Borobudur tengah menvoba membuat gerabah
Berdasarkan penuturan Supoyo, keberadaan gerabah sudah ada sejak berabad silam. Asal muasalnya disebut satu periode dengan dibangunnya Candi Borobudur.
Konon munculnya Desa Klipoh di Karanganyar terkait dari Nyai Kalipah. Nyai Kalipah adalah orang pertama yang menempati wilayah Klipoh. Tidak ada yang tahu secara pasti asal muasal perempuan itu. Tetapi ia dikisahkan di barat dusun di tepi sungai. Konon katanya, Nyai Kalipah menjadi juga menjadi orang pertama yang mengembangkan kerajinan gerabah di Klipoh.
Keunikan Desa Klipoh ini dieksplor dalam Bimtek Penguatan Story Telling Pada Paket Wisata di Kawasan Candi Borobudur. Kegiatan yang berlangsung pada 7-10 Agustus 2019 ini diikuti oleh Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar bersama UGM dan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar.
"Kami akan rangkai semuanya menjadi paket wisata yang menarik. Length of stay wisatawan bisa tambah panjang. Spendingnya juga makin besar. Yang lebih penting lagi, Jadi selain Borobudur, kawasan penyangganya juga ikut hidup," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar, Tendi Nuralam, Jumat (9/8).
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News