Kuasai 2 Selat, Dharmasraya Dijadikan Sekutu Kerajaan Singasari

23 Agustus 2019 11:39

GenPI.co - Dharmasraya adalah sebuah kerajaan besar pada masanya dan menguasai wilayah yang luas sehingga menarik perhatian Singasari dan mengajaknya membentuk persekutuan Dwipantara. Persekutuan ini melibatkan dua buah pulau besar yakni Sumatra dan Jawa.

Baca juga :

Festival Pamalayu, Ini Cara Singasari Jalin Kerjasama ke Melayu

Salah Keterangan Prasasti Amoghapasa, Museum Nasional Ditegur

Dipanggil KPAI, Duo Semangka Sempat Bingung Apa Masalahnya

Kepada GenPI.co Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeolog Nasional Bambang Budi Utomo mengatakan penafsiran bahwa Ekspedisi Pamalayu adalah aksi militerisme adalah hal yang keliru. Menurut Bambang, Ekspedisi Pamalayu adalah usaha diplomasi antara dua kerajaan di dua pulau berbeda di nusantara.

Bukti bahwa Ekspedisi Pamalayu adalah misi diplomatik adalah bahwa Singasari mengirimkan hadiah kepada Dharmasraya dalam bentuk sebuah arca Amoghapasa. Pada arca ini terdapat beberapa tulisan namun tidak mengandung kata ‘tentara' atau ‘perang' sehingga menghilangkan kemungkinan terjadinya peperangan.

Dharmasraya sendiri adalah kerajaan besar yang pada saat Ekspedisi Pamalayu berlangsung sedang menguasai Selat Malaka antara Sumatra dan Semenanjung dan Selat Karimata antara Sumatra dan Kalimantan. Dharmasraya dapat dianggap sebagai penerus kebesaran kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya yang awalnya berpusat di Palembang, melakukan pemindahan ibukota pada sekitar abad ke-12 ke kota Jambi. Disana Sriwijaya runtuh dan menyisakan kerajaan Melayu, kerajaan Melayu lalu berpindah ibukota dari Jambi menuju ke Dharmasraya. Di tempat yang baru ini, kerajaan Melayu berkembang pesat menjadi kerajaan Dharmasraya.

Bambang mengatakan bahwa Dharmasraya sudah ada sejak tahun 900-an masehi sebagai sebuah kota kuno yang telah mengenal sistem pemerintahan, tulisan, dan melakukan perdagangan internasional. Pada penggalian di Dharmasraya, para Arkeolog bahkan menemukan prasasti Bandar Bapahat yang menggunakan bahasa Tamil. Bahasa ini dipergunakan oleh para pedagang dari india selatan dan pulau Srilanka. Keberadaan prasasti berbahasa Tamil membuktikan bahwa Dharmasraya telah masuk dalam jaringan perdagangan internasional sehingga terdapat pedagang asing yang tinggal disana.

Hal itu mungkin yang membuat Penguasa Kerajaan Melayu memutuskan untuk memindahkan pusat kerajaan kesana.

Dengan kekuasaan seluas itu maka tidak mengherankan bila Singasari berusaha mengajak Dharmasraya membentuk aliansi untuk membendung kekuatan kekaisaran China melalui misi diplomatik Ekspedisi Pamalayu.

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co