GenPI.co - Ada banyak variasi kopi khas Nusantara, salah satunya adalah Dayak Coffee asal Kalimantan Tengah.
Dayak Coffee menjadi salah satu kopi khas Kalimantan Tengah (Kalteng) yang turut diperkenalkan dalam acara Festival Kopi Tanah Air 2022 pada 27-29 Mei.
Perwakilan stan Kopi Kalteng, Dedi Setiadi, mengatakan ada keunikan yang membuat Dayak Coffee berbeda dengan kopi lain.
Menurutnya, ada tiga jenis tanaman herbal alam Kalimantan yang masing-masingnya dipadukan dalam kopi, sehingga menjadi Dayak Coffee.
Adapun tanaman herbal tersebut yakni kayu bajakah, sintuk madu, dan pasak bumi.
"Itu juga yang membedakan kami dari kopi-kopi yang ada. Kami mencampur bahan bahan herbal dalam kopi, tapi tidak menghilangkan rasa kopi itu sendiri," kata Dedi kepada GenPI.co, Minggu (29/5).
Dedi pun turut menjelaskan tiga tanaman herbal yang masing-masing memiliki khasiat.
Pertama, ada kayu bajakah.
Kayu bajakah merupakan sebuah tanaman yang berasal dari pedalaman hutan Kalimantan. Suku Dayak biasa menggunakan kayu bajakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Kedua, sintuk madu.
Sintuk madu adalah tanaman liar yang tumbuh di hutan hujan tropis.
Tanaman ini sudah ratusan tahun dipercaya oleh Suku Dayak sebagai obat alami dan penambah stamina, khususnya untuk perempuan setelah melahirkan.
Ketiga, pasak bumi.
Tanaman yang tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan itu juga sudah dipercaya oleh Suku Dayak selama ratusan tahun sebagai obat herbal untuk stamina pria.
"Pasak bumi juga punya ribuan health benefit dan dipercaya untuk melawan kanker, juga sebagai anti oksidan," jelas Dedi.
Dayak Coffee sendiri menggunakan biji kopi Excelsa. Biji kopi ini memiliki jumlah yang sangat terbatas di Indonesia.
Excelsa punya keunikan sendiri. Menurut Dedi, biji kopi Excelsa memiliki tingkat keasaman sangat rendah, begitu juga dengan kafeinnya.
"Sebelumnya, rekor itu dipegang sama Arabaica. Kopi ini sangat cocok bagi orang yang punya asam lambung atau mau kopi yang kadar kafeinnya rendah," ungkap Dedi. (*)
Di Kalimantan Tengah, biji kopi untuk Dayak Coffee ditanam di Tumbang Jutuh, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News