GenPI.co - Suasana di pendopo rumah dinas Bupati Ponorogo terasa istimewa pada Jumat (30/8) malam. Bagaimana tidak, tempat itu menjadi salah satu titika awal Kirab Bedhol Pusaka menyambut Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke 523
Kirab yang juga digelar menyambut bulan Muharram atau 1 Suro di Bumi Reog itu sarat dengan kearifan lokal setempat. Alunan tembang Jawa terdengar sayur-sayur di telinga hingga membuat suasana semakin sakral sekaligus agung. Acara ini di hadiri puluhan tokoh masyarakat adat Ponorogo.
Baca juga:
Tirta Gangga, Istana Air di Bali yang Instagramable
Keren, Air Terjun Temam akan Dilengkapi Jembatan Kaca
Di tempat itu diselenggarakan prosesi pelepasan 3 unit pusaka yang disebut Tri Aji pusaka. Ketiganya adalah payung Songsong Tunggul Naga, Angkin Cindepusika, dan Songsong Tunggul Wulung.
Prosesi ini dimulai tepat pukul 22:00 WIB dengan rangkaian awal drum band Bragodo dari Kraton kasunanan Surakarta. Lalu disusul dari beberapa perwakilan sekolah di Kabupaten Ponorogo serta peserta tamu dari kabupaten Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Selanjutnya Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni mengalungkan rangkaian bunga melati kepada para pengawal Tri Aji Pusaka yang jumlahnya 6 orang. Pada telinga kiri masing-masing mereka juga di diberikan sumping bunga melati.
Bedhol pusaka di Ponorogo (Foto: Arianto/GenPi.co)
Sasana yang sakral terus terasa tatkala acara dilanjutkan dengan pembacaan doa yang kemudian dirangkai dengan menyanyikan tembang Jawa kidung singah-singa.
Setelah semua prosesi pelepasan itu paripurna, iring-iringan mulai bergerak. Mereka bergerak ke kawasan Pasar Pon Kota Lama Ponorogo. Tempat itu dulunya merupakan pusat pemerintahan pertama sejak berdiri pada tahun 1496.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni mengatakan bulan Muharram diharapkan banyak hal-hal baik terhadi di Ponorogo. Mulai dari rezeki yang lebih banyak, kesehatan yang lebih baik dan sebagainya.
"Apalagi tahun 2019 ini kita ketahui sebagai tahun politik dan Alhamdulillah kita bisa melewatinya, mudah-mudahan di tahun depan bisa lebih baik lagi apa yang kita dapatkan" terangnya.
Bedhol Pusaka di Ponorogo rutin diselenggarakan setiap tahun. Kegiatan itu juga merupakan napaktilas dari pemindahan ibukota kabupaten pada tahun 1837. Peristiwa tersebut terjadi pada pada zaman Bupati Adi Mertonegoro Bupati Ponorogo ke-13.
Dalam prosesi ini, pusaka-pusaka yang tersimpan di rumah dinas Bupati diboyong kembali ke timur, di trmpst ibukota Ponorogo yang lama berdiri. Benda-benda tersebut berada selama satu hari di kawasan itu dan akan kembali diantarpulang pada Sabtu (31/8) petang.
"Ini hanya untuk sebagai tanda untuk memperingatkan kita semua bahwa sejarah Ponorogo pernah melewati seperti itu," tutup Ipong.
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News