Tarif Masuk Pulau Komodo Naik, Begini Respons Kepala Desa

19 Juli 2022 15:50

GenPI.co - Kepala Desa Pulau Komodo Akhsan menganggap kenaikan tarif masuk Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, akan berpengaruh buruk terhadap kehidupan warga.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Pusat telah menyepakati tarif baru Pulau Komodo sebesar Rp 3.750.000 per orang mulai 1 Agustus 2022.

Terkait hal itu, Akhsan menyebut warga yang sebagian menjadi pelaku pariwisata di Pulau Komodo akan terkena dampak paling parah.

BACA JUGA:  Dinas Pariwisata DIY Apresiasi Upaya Desa Wisata Brayut

Dia mengatakan kenaikan tarif tentu akan membatasi wisatawan yang masuk ke Pulau Komodo.

Akhsan menerangkan wisatawan yang datang saat ini memang banyak, tetapi tidak begitu membawa dampak baik bagi perekonomian warga lokal.

BACA JUGA:  Jadi Mitra Resmi G20, Plataran Dukung Pariwisata Berkelanjutan

"Masuknya kapal pesiar dengan seribu wisatawan saja minim sekali yang belanja, apalagi yang berkunjung dibatasi," ucap dia via telepon, Selasa (19/7).

Akhsan menyatakan warga yang paling merasakan dampak tersebut ialah yang tinggal di daerah Loho Liang, NTT.

BACA JUGA:  Anggota DPR Ansy Lema Tolak Komersialisasi di Pulau Komodo

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para warga lokal.

"Sebab, warga yang menjadi pelaku pariwisata sudah mencapai 80 persen," ujarnya.

Sementara itu, Akhsan menyatakan pandemi covid-19 menjadi situasi sulit bagi warga lokal karena tidak adanya wisatawan yang datang.

Dia menyebut banyak warga yang akhirnya beralih menjadi pelaut.

"Banyak anak mereka yang tidak melanjutkan SMA, apalagi kuliah," tuturnya.

Meskipun begitu, Akhsan mengaku bersyukur pada 2022 wisatawan sudah ada yang datang ke Pulau Komodo dan warga merasa situasi sedikit lebih baik. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co