Napak Tilas 3 Wisata Religi di Banyuwangi, Cocok Untuk Ngabuburit!

30 Maret 2023 21:00

GenPI.co - Banyuwangi dikenal dengan kekayaan alam berlimpah, seperti bentangan pantai cantik dengan ombak yang menarik selancar. Selain itu, daerah di ujung timur pulau Jawa ini juga memiliki deretan wisata budaya (heritage) yang sayang jika dilewatkan.

Selain menambah wawasan, kamu dapat ngabuburit sembari berburu hidangan takjil di sekitar wisata ini. Di bawah ini adalah 3 tempat yang bisa didatangi seperti dihimpun dari berbagai sumber.

1. Pendopo Sabha Swagata Blambangan

Terletak di pusat kota, Pendopo (gazebo Jawa) Sabha Swagata Blambangan sebenarnya adalah kediaman resmi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan dibangun ratusan tahun yang lalu.

BACA JUGA:  Ngabuburit Unik, Sambangi Saja Destinasi Wisata Religi di Jabar

Meskipun terbuka untuk umum, ada aturan yang harus dipatuhi, seperti meminta izin masuk dari petugas di depan kediaman, memakai pakaian yang pantas ketika mengunjungi dan mengisi buku tamu.

Para petugas akan meminjamkan kain batik untuk wisatawan yang mengenakan celana pendek.

BACA JUGA:  Ide Ngabuburit Seru, Yuk Cobain Wisata Religi di Masjid Istiqlal!

Pengunjung akan dipandu oleh petugas Badan Kepegawaian (Satpol PP) mengelilingi sekitar tempat tinggal. Ada pendopo besar di halaman depan dan ruang terbuka di halaman belakang di mana bupati biasanya menyambut tamunya.

Tempat ini juga memiliki "Teletubbies Hill" atau sebuah bukit kecil untuk para tamu nikmati. Jika Anda beruntung, Anda bisa bertemu dengan bupati di sini.

2. Masjid Agung Baiturrahman

BACA JUGA:  Yuk Nikmati Destinasi Wisata Religi di Kepulauan Seribu, Serbu

Masjid Agung Baiturrahman terletak di samping Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Merupakan masjid tertua dan terbesar di Banyuwangi dan dapat menampung 5.000 orang. Dibangun pada masa bupati pertama Banyuwangi, Mas Alit, pada tahun 1772.

Setiap sudut masjid Agung dipenuhi dengan kaligrafi dan motif unik Banyuwangi, Gajah Uling. Ada 11 kubah di masjid ini dan kubah utama dapat digeser, memungkinkan pengunjung untuk melihat langit dari dalam masjid.

Selain itu, ada juga Quran raksasa yang selalu digunakan untuk tadarus (studi mendalam Al-Quran) setiap bulan Ramadhan. Taman Sritanjung tersedia bagi pengunjung untuk duduk santai dan membeli makanan.

Masjid ini memiliki 11 kubah, dan kubah utamanya dapat dipindahkan secara manual atau mekanis.

Ini memungkinkan jamaah di dalam masjid untuk memiliki pandangan yang jelas ke langit di atas mereka. Konon masjid ini satu-satunya di Indonesia yang memiliki teknologi yang dimaksud.

Usai melihat Masjid Baiturrahman Banyuwangi, traveler bisa melanjutkan penjelajahan masa lalu Banyuwangi di Taman Sri Tanjung dan Pendopo Bupati yang keduanya berada di dekatnya.

3. Masjid Muhammad Cheng Hong

Masjid ini juga merupakan pesantren, dan bisa ditemukan di lingkungan Sumberrejo. Nama kompleks ini menunjukkan bahwa semua struktur di dalamnya dirancang dengan gaya Tionghoa.

Merah dan kuning adalah warna dominan masjid ini, membuatnya tampak seperti candi dari kejauhan.

Secara alami, banyak orang terkejut dengan fakta bahwa perbedaan ini memang ada.

Karena belum banyak yang mengetahui hal ini, jauh sebelum berdirinya Kerajaan Hindu Blambangan, penduduk Banyuwangi mempelajari agama Islam melalui ajaran yang dibawa oleh para pedagang dari Timur Tengah dan juga Tiongkok. Ini terjadi jauh sebelum Kerajaan Blambangan berdiri.

Laksamana Cheng Ho adalah seorang pelaut Muslim dari Yunan, Cina, dan ia melakukan perjalanan antara tahun 1405 dan 1433.

Usahanya tidak lepas dari dakwah Islam yang dilakukan oleh para pedagang dari Cina selama periode ini.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co