Peserta Famtrip Kunjungi Dua Desa Wisata di Samosir

30 November 2018 15:21

Keseruan Familiarization Trip (Famtrip) Promosi Destinasi Prioritas Danau Toba di Medan dan sekitarnya, berlanjut. Pada hari kedua, Kamis (29/11), seluruh peserta diajak menyeberangi Danau Toba menggunakan kapal khusus penumpang. Tujuannya adalah mengunjungi dua desa wisata di Pulau Samosir.

Desa Ambarita jadi pemberhentian pertama. Kunjungan diarahkan ke Huta Siallagan. Di desa ini, para peserta diajak mengenal rumah adat khas Batak Toba. Lengkap dengan atribut yang melekat di bangunannya.

Yang menjadi guide para peserta famtrip di Ambarita adalah Gading. Ia adalah keturunan ke-7 dari Raja Siallagan. Pria tua itu mampu menjelaskan dengan gamblang situasi di kampungnya.

“Jadi rumah-rumah adat yang ada di Siallagan ini sudah tidak terlalu asli. Karena bagian atapnya terbuat dari seng. Seharusnya dari ijuk. Tetapi. Bagian lain dari rumah-rumah ini masih asli. Kayu-kayu yang digunakan tidak berubah,” terang Gading.

Baca juga: Travel Agent Diajak Famtrip ke Danau Toba

Menariknya, peserta famtrip juga bisa melihat bagian dalam rumah adat Batak. Mereka pun mendapatkan pengetahuan mengenai kehidupan masyarakatnya. Khususnya di Huta Siallagan

Usai menerangkan budaya Batak, Gading lantas mengajak seluruh peserta famtrip untuk Manortor alias menari Tor Tor bersama-sama. Tak ketinggalan dengan iringan boneka legendaris, Sigale-Gale. “Semua pakai ulos, kemudian ikuti gerakan saya. Kita manortor bersama-sama,” ajak Gading.

Ajakan ini disambut sangat antusias oleh para peserta famtrip. Dengan penuh canda, mereka mengikuti setiap gerakan. Atraksi manortor bersama ini sukses menarik wisatawan mancanegara yang sedang berada di Huta Siallagan.

Namun, menari dengan Sigale-Gale ini bukan akhir dari perjalanan. Peserta kemudian dikenalkan dengan hukum adat yang berlaku dimasa lalu. Termasuk hukum pancung. “Kesalahan tentu berbeda. Kesalahan kecil bisa dimaafkan. Atau ada juga ganti rugi. Tapi kejahatan berat tentu akan mendapatkan hukuman berat. Dan kesalahan yang tidak bisa diampuni akan berakibat hukum pancung,” jelasnya.

Dari Ambarita, perjalanan dilanjutkan ke Desa Tomok. Dari Pelabuhan Tomok, para peserta famtrip diajak mengunjungi Makam Raja Sidabutar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co