Sate kambing Batibul Tegal Paling Top di Tol Trans Jawa

22 Desember 2018 19:00

Berbagai sajian kuliner tersedia di sepanjang jalur tol Trans Jawa.  Tentu saja ini bisa jadi pilihan untuk bersantap saat Anda dan keluarga melakukan perjalanan mudik di liburan Natal dan akhir tahun 2018 ini. 

Jika Anda memulai perjalanan dari Jakarta atau tol Cikampek, maka perut Anda akan mulai terasa lapar dan membutuhkan asupan makanan setibanya di tol daerah Provinsi Jawa Tengah. Tidak perlu khawatir, di sepanjang Jalur Pantura Jawa Tengah, akan ada banyak daerah yang Anda lewati dengan berbagai pilihan menu makanan khas yang siap menggugah selera Anda. 

Mulai dari Brebes, Tegal, hingga Pekalongan, ada sejumlah sajian yang tentu bisa mengisi waktu saat Anda berwisata kuliner selagi pulang kampung. 

1. Brebes 

Brebes Di kabupaten yang khas dengan bawang merah dan telur asin ini, Anda dapat mencoba dua olahan kuliner khas berupa Sate Blengong dan Kupat Glabed. Sate Blengong bakar khas Brebes, Jawa Tengah. Blengong adalah unggas hasil persilangan bebek dan mentok. Daging blengong mirip dengan daging bebek, hanya saja daging blengong memiliki tekstur yang lebih lembut dan lebih mudah dikunyah. 

Sementara untuk rasa, sate blengong memiliki dominasi rasa manis dan gurih. Sate dengan penggunaan daging blengong mungkin akan sulit Anda temui di luar Brebes, maka tidak ada salahnya untuk mencoba sensasi baru makan sate dengan bahan daging yang unik dan berbeda. 

Kupat Glabed Sajian yang satu ini terdiri dari irisan ketupat yang disajikan dengan sayur papaya muda bersantan dan diberi daging sapi. Seporsi kupat glabed sangat cocok jika dimakan bersama dengan sate blengong karena rasanya sangat cocok. Salah satu penjul kupat glabed yang ramai dikunjungi pembeli ada di sekitar Masjid Agung Brebes, milik Ibu Inah. Warung makan ini buka mulai pukul 15.00 hingga 23.00 malam.

2. Tegal

Tegal sangat terkenal di seantero Indonesia sebagai pusatnya warung makan murah dengan berbagai macam sayur dan lauk yang ditawarkan. Tapi bukan "warung Tegal" yang ingin kita bahas di sini, melainkan dua penganan nikmat berupa sate dan sauto. 

Sate kambing batibul Sate kambing ini tidak berbeda dengan sate kambing pada umumnya. Hanya saja, daging kambing yang digunakan berasal dari kambing-kambing yang berusia di bawah tiga bulan yang kemudian disingkat menjadi batibul. 

Meskipun sate kambing, namun sate yang disajikan tidak berbau prengus dan memiliki tekstur empuk. Terlebih, sate ini disajikan dengan bumbu khusus yang membuat rasa dari sate kambing ini semakin mantap. Salah satu sate kambing batibul yang terkenal di Tegal adalah milik Bang Awi yang terletak di Jalan Raya II Ujungrusi, Adiwerna, Tegal. Presiden Joko Widodo pernah makan di warung satu Batibul saat meresmikan tol Tegal-Pekalong.

khas kedua yang bisa dijadikan pilihan saat ada di Tegal adalah Sauto Tauco. Satu hal yang membedekan sauto ini dengan soto lainnya adalah perpaduan soto dan tauco yang ada. Percampuran bahan ini membuat tauco memiliki tingkat kekentalan dan rasa yang pekat  khas tauco. Sementara isian dari soto ini misalnya bihun, dan daging sapi atau suwiran daging. Salah satu penyaji sauto tauco terkenal  di Tegal adalahSauto Tauco Tegal Sedap Malam, di Jalan Raya Talang Nomor 320.

3. Pemalang

Di sini, anda bisa mencoba 3 jenis kuliner yang cukup direkomendasikan, yakni Nasi Grombyang, Sate Loso, dan Lontong Dekem. Nasi Grombyang Nasi Grombyang merupakan nasi yang dicampur dengan kuah berisi daging dan bahan lainnya. Jumlah kuah lebih banyak daripada isiannya, sehingga membuat kesan nasi yang ada bergoyang-goyang di dalam mangkok penyajian.

Dalam bahasa setempat, kondisi nasi yang bergoyang-goyang di antara kuah tersebut disebut dengan sebutan grombyang-grombyang. Maka dari itu, nama dari sajian ini disebut sebagai Nasi Grombyang. Salah satu nasi grombyang yang menjadi andalan masyarakat Pemalang adalah Nasi Grombyang Pak Waridin Sirandu di Jalan Gatot Subroto Nomor 31, Kebondalem, Bojongbata. 

Sate Loso merupakan sate khas daerah Pemalang yang berbahan dasar daging kerbau. Sebelum dibuat menjadi sate, daging dibacem terlebih dahulu. Namun, seiring perkembangan jaman, banyak juga sate loso yang menggunakan daging sapi. Nama Loso diambil karena pembuat awal sate ini bernama Mbah Loso. Seporsi sate loso biasanya disajikan dengan semangkuk sup berisi tulang muda, urat, dan tauge. Salah satu penjaja sate loso yang masih menggunakan daging kerbau berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 327, Pelutan, Pemalang yang buka setiap hari pukul 10.00–22.00. 

Lontong dekem Lontong dekem adalah irisan lontong yang dipadukan dengan sate dekem. Terdapat dua pilihan sate dekem yang bisa dipilih sebagai teman makan lontong. Pertama adalah sate yang dagingnya diiris tipis kemudian disiram dengan kuah. Kedua, adalah sate goreng dengan isian jeroan atau kulit ayam yang dibubuhi srundeng kelapa. Jika Anda ingin mencoba sate khas Pemalang ini, Anda bisa mencoba singgah di Lontong Dekem Pak Drajat di Jalan Mochtar, Kebondalem yang buka setiap hari dari pukul 17.00-22.00.

4. Pekalongan 

Jika tiba di Pekalongan, jangan lupa untuk makan kuliner khas Kota Batik itu, yakni Nasi Megono atau dalam bahasa setempat disebut Sego Megono. Nasi Megono Nasi megono adalah nasi yang berlaukkan sayur cacahan nangka muda, parutan kelapa, dan lauk lainnya yang kemudian dilengkapi dengn tempe goreng setengah matang atau tempe mendoan. Salah satu Nasi Megono yang terkenal di Pekalongan adalah di Nasi Megono Sego Rakyat Mbak Ibah di Jalan Teratai Nomor 81, Poncol. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co