Surga Pasir Putih di Tanjung Bira

25 Januari 2019 07:58

You can find anything in Indonesia! Sepertinya itu ungkapan paling tepat untuk menggambarkan kesan saya waktu pergi ke Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sebuah surga pasir putih di tanah Celebes. Pasir putih bak bedak bayi yang halus dan sangat nyaman di kaki. Ditambah suguhan pemandangan gradasi air laut yang begitu memesona. Di sini pula surga untuk para wisatawan yang suka snorkeling. Air sebening kristal dan terumbu karang berwarna-warni siap memanjakan mata.

Akses menuju lokasi ini pun sangat mudah. Dari Jakarta, penerbangan hanya ditempuh dalam waktu 1,5 jam menuju Makassar. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat dengan jarak sekitar 210 km ke arah timur.

Sebelum melanjutkan perjalanan, saya sarankan untuk mengisi perut terlebih dahulu di Warung Coto Harmin di Makssar.  Dua porsi coto, ketupat, dan minum hanya Rp45 ribu saja. Banyak juga warung makan tradisional khas Sulawesi yang siap menerima Anda 24 jam.

Jarak  210 kilometer memang cukup jauh. Namun perjalanan darat akan sangat menyenangkan jika ditempuh di pagi hari.  Sebab, hamparan pantai yang indah, sentra pembuatan kapal nelayan di Bulukumba, serta kabupaten Bantaeng yang sangat berwarna siap memanjakan mata. Dijamin tidak akan bosan.

Hamparan pasir yang halus terasa lembut di kaki

Oh ya, untuk Anda yang berminat road trip, tenang saja. Minimarket menjamur hampir di setiap sudut wilayah, bahkan di daerah pedesaan. Jadi jangan takut kehabisan stok jajanan selama perjalanan.

Selain itu, jangan lewatkan juga mencoba jajanan khas Makassar dan Bulukumba selama perjalanan. Jajanan tersebut adalah Jalangkote dan Panada. Jalangkote mirip dengan pastel, namun isinya menggunakan mie goreng, bukan bihun. Sementara Panada juga mirip pastel, tapi  isinya ikan cakalang. Semuanya masih fresh baru selesai digoreng ketika pagi hari!

Selain perjalanan menggunakan mobil pribadi, transportasi umum pun tersedia. Anda bisa menggunakan bus umum yang tiketnya bisa dibeli di Terminal Bus Makassar. Bisa juga menggunakan Angkutan Kota atau Angkot. Namun jika akan berpergian saat weekend, saya menyarankan menggunakan rental mobil. Sebab waktu perjalanan pulang menuju Makassar pada hari Minggu akan makan waktu ekstra lantaran kemacetan di sore hari.

Rekomendasi penginapan saya adalah Amatoa Resort yang terletak di bibir pantai. Dengan budget 800rb-1,2 juta permalam, Anda akan mendapatkan pemandangan resort yang langsung menghadap ke laut. Selain itu ada akses khusus di tebing resort bagi tamu untuk langsung berenang di hamparan laut.

Selain pantai, Anda bisa langsung menuju ke beberapa lokasi di sini.  Di antaranya pulau Kambing dan Liukang Loe. Pulau Kambing ini disebut-sebut sebagai salah satu spot snorkeling terbaik di Tanjung Bira. Namun kita tidak bisa menjelajahi  pulau ini. Itu karena Pulau Kambing didominasi gugusan batu-batu curam. Konon menurut masyarakat lokal, dinamakan sebagai Pulau Kambing, karena banyaknya populasi kambing di pulau itu. Namun kini sudah menjadi pulau tak berpenghuni.

Berikutnya adalah pulau Liukang Loe yang berjarak 30 menit dari lokasi. Pulau ini berpopulasi hanya puluhan kepala keuarga dan masih sangat tradisonal dalam segi arsitektur rumah tinggal mereka.  Air sekitar pulau  berwarna biru dengan tiga gradasi warna.  Pasirnya pun empuk dan tidak terasa panas di kaki.

Pulau Liukang Loe rupanya ada penginapan. Lokasi ini Bisa jadi alternatif untuk Anda yang ingin menginap selain di Bira. Kamarnya sederhana namun cukup besar. Kamar termewahnya, dibanderol dengan harga 500 ribu rupiah.  Fasilitasnya adalah AC, kamar mandi dalam, dan muat sampai 4-5 orang. Ada juga kamar seharga 350 ribu yang bisa muat 3 orang. Bisa jadi alternatif untuk kontemplasi diri.

Pemandangan spektakuler bak Raja Ampat.

Di Tanjung Bira, ada juga sebuah lokasi yang pas untuk Anda yang gemar berfoto. Tempat tersebut bernama Bukit Apparalang. Pemandangannnya sangat Indah dan  digadang-gadang oleh masyarakat lokal sebagai Raja Ampatnya Sulawesi.

Perjalanan dari Amatoa resort sampai ke Apparalang ditempuh dalam waktu setengah jam.  Beberapa kali saya terhenyak saat  menikmati  pemandangan asri yang terhampar indah sejauh mata memandang.

Mencapai ke Apparalang ini sebenarnya mudah. Namun infrastruktur jalan yang belum bagus menjadi kendala. Ada beberapa spot jalan yang cukup bergelombang dan sulit dilalui mobil. Sementara beberapa ruas lain menukik tajam.

Pantai Apparalang ini sebenarnya baru mulai diperkenalkan tahun 2014 lalu oleh warga lokal.  Jadi wajar saja  saya hanya  melihat wisatawan lokal dari Makassar dan sekitarnya yang berkunjung ke tempat itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co