Ini Martabak Legendaris Khas Palembang

21 Februari 2019 08:10

Palembang adalah kota pelabuhan yang telah dikunjungi  pedagang asing sejak 1300 tahun yang lalu. Banyak di antara pedagang asing itu yang akhirnya menetap di Palembang. Mereka membawa budaya asal yang kemudian memperkaya khazanah budaya Palembang sendiri. Peranakan India adalah salah satunya.

Jejak paling nyata budaya peranakan India di Palembang dapat dilihat pada kuliner khas bernama Martabak HAR. Walau warna dan bentuknya mirip, namun martabak HAR berbeda dari martabak yang kita kenal.

Martabak HAR adalah adonan gandum yang dijadikan kulit untuk membungkus isian berupa telur ayam atau telur bebek atau daging.  Martabak ini disajikan bersama kuah kare dan kecap asin yang diberi potongan cabe rawit. Kare-nya pun bervariasi; ada kare sapi, kare kambing, atau kare kentang.

Martabak begitu populer di Palembang sehingga dihidangkan di berbagai acara baik di perumahan maupun di perkantoran. Bahkan rumah makan Martabak HAR pun selalu ramai walau jumlahnya makin bertambah banyak.

Martabak Harr. (Foto: tribunnews.com )

Warung Martabak HAR berdiri pertama kali tanggal 7 Agustus 1947 oleh Haji Abdul Rozaq. Ia adalah seorang warga India yang merantau ke Palembang. Awalnya H Abdul Rozaq berdagang batu es di jalan Kebumen lalu berganti berjualan Roti Canai khas India menggunakan gerobak.

Karena bisnisnya membaik, beliau membuka warung kopi yang menyajikan Kopi dengan kuliner yang diciptakannya sendiri dan disebutnya ‘Martabak’. Ternyata kuliner ini digemari warga Palembang dan karena mereka pertama kali martabak seperti itu dari H Abdul Rozaq maka warga Palembang menyebutnya Martabak HAR, martabaknya Haji Abdul Rozaq.

Pada tahun 2001 H Abdul Rozaq meninggal dunia di usia 91 tahun.  Uaaha rumah makan martabaknya pun dilanjutkan oleh beberapa anak dan cucunya.

Di Palembang sendiri, sudah ada beberapa rumah makan Martabak HAR. Salah satu  yang GenPI.co rekomendasikan adalah Martabak HAR Simpang Sekip. Restoran khusus martabak ini telah buka sejak tahun 1974 dan berada di persimpangan jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Mayor Salim Batubara.

Lalu ada Martabak HAR simpang Dika di dekat Masjid Agung Palembang.  Warung kopi ini memiliki dua lantai dengan interior vintage dengam meja dan kursi rotan yang telah berusia puluhan tahun. Terakhir ada Martabak HARBESS yang dikelola oleh cucu H Abdul Rozaq, restoran ini telah memiliki 4 cabang dengan menu andalannya yaitu big martabak yang dibuat dari 4 telur bebek.

Traveler silakan coba menyantap martabak telur panas dengan kuah kare kambing, pasti akan ketagihan!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

kuliner   Palembang   India   Martabak HAR   khas   kare   enak  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co