Lima Makam Toraja ini Horor Tapi Bikin Penasaran

29 Maret 2019 18:18

GenPI.co - Apa yang kamu pikirkan tentang makam khas masyarakat Toraja? Horor, pasti. Bagaimana tidak, peti-peti berisi jenasah diletakkan begitu saja pada ceruk dinding batu. Namun perasaaan serem itu bagi mereka yang jarang melihat saja. Bagai masyakat Toraja, hal itu merupakan kelaziman.

Horor sih, tapi bikin penasan. Itu sebabnya makam orang Toraja itu jadi magnet bagi wisatawan. Nah, buat kamu yang ingin melihat makam unik di Toraja, berikut beberapa tempat yang bisa kamu datangi.

Tampang Alo

Destinasi ini terletak di Kecamatan Sangalla yang berjarak 12 km dari Kota Makale, ibu kota Toraja. Ini merupakan makam yang berbentuk goa alam dengan peti mati kuno dan patung-patung milik bangsawan setempat. Juga terdapat kuburan bayi di sebuah pohon yang hidup di Sarapung.

Di dalam gua alam Tampang Allo terdapat puluhan erong atau peti mayat yang berbentuk binatang. Ada  tau-tau atau patung, tengkorak dan tulang belulang orang yang sudah mati.

Lemo

Makam ini terletak  9 km di bagian utara Kota Makale. Ini adalah kuburan batu pahat dan situs pemakaman purba bagi kepala-kepala suku Toraja pada masa lampau. Di sana terdapat patung-patung sebagai simbol dari orang-orang yang dimakamkan. Waktu yang tepat untuk mengunjungi makam ini adalah siang hari, karena tebing akan disinari oleh matahari sehingga terlihat dengan jelas. Alasan lain agar suasana tidak mencekam.

Keunikan lainnya dari kuburan ini adalah cara pemakamannya dengan cara menyediakan lubang yang dipahat secara manual. Satu lubang itu nantinya akan diisi oleh satu keluarga, kemudian ditutup dengan menggunakan kayu atau bambu.

Pada kuburan tersebut terdapat patung atau tau-tau. Patung ini menggambarkan orang yang sudah meninggal dan dikuburkan di tebing tersebut. Fungsinya sebagai simbol atau kenang-kenangan bagi keluarga yang sudah ditinggalkan. Tidak semua orang yang meninggal dibuatkan tau-tau. Ada ritual khusus, yaitu upacara Rambu Solo dengan mengurbankan 24 kerbau.

Suaya

Jika kamu pergi sejauh 9 km ke arah timur Makale di Kecamatan Sangalla. Kamu akan menjumpai pemakaman kerajaan di tebing. Pada tebing tersebut terdapat beberapa patung yang disebut tau-tau dan peti berukir purba dari kayu yang disebut erong. Makam batu ini dipersembahkan untuk Puang Tamboro Langi’ dan keturunannya. Pemakaman ini merupakan milik raja-raja Sangalla.

Sirope

Destinasi makam lainnya bernama Sirope, lokasinya sekitar 6 km dari Kecamatan Makale Utara. Hampir sama seperti Suaya yang merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing batu kapur, erong dengan beberapa patung. Kompleks pemakaman ini merupakan milik kaum bangsawan di sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring.

Sejarah Sirope berawal sejak berdirinya kampung Lion Tondok Iring. Konon Puang Batan membuat pemukiman di puncak gunung Lomben.

Landan, Tondok Iring

Kuburan paling unik adalah landan. Itu adalah kuburan bayi yang ditanam di pohon hidup berumur ratusan tahun. Letaknya ada di Tondok Iring Kecamatan Makale Utara sekitar 6 km arah timur Kota Makale. Bayi yang dikuburkan di sana adalah bayi yang belum tumbuh gigi karena dianggap masih suci.

Pohon taraa’ dipilih sebagai tempat menguburkan bayi karena memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu (ASI). Cara pemakamannya, batang pohon dilubangi sebesar ukuran bayi, kemuadian si bayi dimasukkan ke dalam lubang pohon tanpa harus dibungkus. Setelah masuk barulah lubang ditutup dengan menggunakan ijuk. Ini dipercaya bau jenazah tidak menyebar ke luar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co