Sambangi BCW 2019, Jangan Lupa Memburu Cual

02 April 2019 15:29

GenPI.co - Bangka Culture Wave (BCW) 2019 sudah resmi dibuka. Buat para pemburu souvenir, inilah saat yang tepat untuk mendapatkan kain tenun khas Bangka. Namanya Cual.

Pehelatan  BCW menjadi momen mengangkat Cual. Kain tersebut memiliki prinsip ‘celupan benang pada proses awal’. Pada awal perkembangannya di tahun 1700-an, Cual terkenal sebagai Limar Muntok, sebuah istilah untuk menyebut tenunan khas Bangka.

Baca juga: Di Pembukaan BCW 2019, Peserta Mancanegara Sajikan Tari Tukik 

Produk-produk turunan tenun cual.Salah satu tempat memburu Cual adalah Museum & Galeri Kaun Cual Ishadi. Beragam Cual bisa ditemukan di sini. Dari yang harganya Rp20 juta perlembar hingga yang ramah di kantong.

Ishadi Isnawaty Hadi, pemilik galeri mengatakan, pihaknya  terus melestarikan Cual beserta motif-motif khasnya. “Kami memiliki banyak koleksi Cual dan mengembangkannya melalui industri. Sebab, Cual harus terus lestari dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Ada banyak filosofi yang terkandung dari Cual,” ungkap Isnawaty, Selasa (2/4).

Ragam Motif

Cual adalah karya tak ternilai. Beberapa motif bahkan menggunakan benang sutera plus benang emas 18 karat. Konsep ini selalu ditemui pada motif Burung Hong, Naga Bertarung, Kembang Gajah, hingga Bunga China.

Burung Hong menjadi mitologi Tiongkok. Sebuah metafora melalui sifat utama manusia. Kepala menjadi simbol kebajikan, lalu sayap diterjemahkan sebagai tanggung jawab.

 Untuk punggung Burung Hong digambarkan perbuatan baik. Dada burung yang juga dikenal sebagai Phoenix  menggambarkan kemanusiaan. Phoenix juga menjadi representasi simbol dalam daur hidup manusia.

“Ciri utama dari Cual adalah menggambarkan flora dan fauna. Biasanya abstrak. Yang jelas ada makna dari sebuah pembelajaran hidup manusia,” kata Isnawaty lagi.

Ishadi Isnawaty Hadi, pemilik galeri menjelaskan motif-motif cual kepada pengunjung

Pesan besar juga disampaikan motif Naga Bertarung. Sama seperti Phoenix, Naga juga menjadi mitologi. Naga dianggap memiliki kedudukan tertinggi sebagai pelindung menurut kepercayaan Tiongkok. Motif Naga Bertarung menjadi gambaran perjuangan hidup manusia. Perjalanan untuk meraih kehormatan dan menjadi pelindung bagi sesama yang membutuhkannya.

Museum & Galeri Kain Cual Ishadi, megoleksi sekitar 17 motif cual selain  empat  motif utama. Motif-motif tersebut antara lain ada juga motif Bebek, Bebek Setaman, Kembang Cempaka (Telok), Garuda, juga Kain sarung Kotak

Seiring waktu, kombinasi motif Cual pun berkembang. Kombinasi motif Cual ini seperti Burung Hong dengan Kembang China. Ada juga Burung Hong kombinasi Kembang Seroja (Lotus), lalu Kupu-Kupu yang digabung dengan Bunga China. Masih banyak lagi lainnya.

Cual Kuno

Beragam Cual kuno dari masa silam masih bisa dijumpai di Museum & Galeri Kain Cual Ishadi. Total koleksi Cual kunonya ada 20 jenis dengan rentang usia 150 tahun hingga 200 tahun. Usia Cual tertua ini bermotif Kembang Gajah yang ditenun dengan benang sutera dan emas jantung. Kain ini merupakan turunan dari Demang Abdul Rahman Redjab.

Cual kuno lainnya motif Kembang Teratai. Jenisnya berupa selendang dan bahan baku benang sutera dan benang emas kontan. Uniknya, Cual ini memakai tumpal Pucuk Rebung kombinasi Cucuk Celak. Untuk motif Naga Bertarung memiliki usia 150 tahun dengan bahan baku sutera dan emas jantung. Cual ini menggunakan tumpal Pucuk Rebung dengan warna merah rukem kombinasi kuning langsat.

Penikmat Cual bukan hanya dari kalangan lokal. Ada banyak wisman yang berkunjung ke Museum & Galeri Kain Cual Ishadi. Beberapa negara itu diantaranya, Malaysia, Singapura, Jepang, Meksiko, hingga Amerika Serikat.

museum tempat menyimpan cual kuno.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co