Si Cantik Berjuluk Wisata Halal, Desa Sembalun

29 April 2019 09:04

GenPI.co -- Di tahun 2019 ini, penggunaan konsep ‘Halal Tourism’ atau pariwisata halal semakin mengemuka. Lombok, salah satu destinasi wisata 10 Bali Bari, pun tak luput. Bahkan sudah jauh lebih dulu eksis di julukan Pulau Seribu Masjid, pulau cantik yang berada bersebelahan dengan Bali ini, tak ayal meraih pula predikat destinasi halal.

Branding baru ini, ditegaskan dengan beragam penghargaan yang diterima Lombok. Sejarah mencatat, terdapat sekitar empat penghargaan kelas dunia telah diperoleh. Di empat tahun lalu, di ajang World Halal Travel Awards, Lombok meraih dua penghargaan sekaligus. Best Halal Tourism Destination dan Best World Halal Honeymoon Destinations. Destinasi peraih dua penghargaan ini, adalah Desa Sembalun. Tepatnya berada di kabupaten Lombok Timur. 

Istimewanya Sembalun Si Peraih Award Halal

Lantas, apa yang membuat Sembalun pantas digelari destinasi dan destinasi berbulan madu halal, pun terbaik sedunia? Jika mengambil dari pertimbangan sejarah, kata Sembalun sendiri berasal dari dua frase, ‘Sembah’ dan ‘Ulun’. Kata pertama, bermakna definitif dari sikap ‘tunduk’, ‘mengabdi’ atau ‘taat’. Kata kedua, berasal dari kata ‘Ulu’, bermakna ‘kepala’, ‘atasan’ atau ‘pemimpin’.

Makna filosofis selanjutnya, masyarakat desa Sembalun, kesehariannya adalah orang-orang yang patuh, taat, tunduk dan mengabdi pada pemimpin-pemimpinnya. Mulai dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sesepuh adat sampai di tingkatan structural terkecil, pemimpin keluarga. Sikap ini kemudian melatari keseharian penduduk Sembalun. Dasar dari sikap rendah hati, ramah tamah serta ringan menolong.

Sikap yang menjadikannya eksis sebagai destinasi wisata sejak lama. Laely Farida, owner dan pengelola dari dua penginapan di Sembalun, menyebutkan ia telah mulai jatuh cinta dengan Sembalun sejak awal tahun 1980 Ketika kemudian Lembah Rinjani dan Rinjani Garden mulai beroperasi, Sembalun telah menjadi rumah utama keduanya. Tak jarang ia sanggup melakukan perjalanan pulang hari, kota Mataram menuju Sembalun.

Terkait penghargaan halal, Laely juga konsisten menerapkan konsep ini sejak dua penginapan miliknya mulai eksis di Sembalun.

“Untuk tamu domestik, kami sudah cantumkan dengan jelas, bahwa kami tidak menerima pasangan non-menikah. Tentu berbeda dengan tamu mancanegara. Dasar kami, mereka tidak mengimani prinsip agama muslim, jadi, ketentuan tersebut dikecualikan bagi mereka,” demikian jelas Laely.

Laely Farida merupakan satu perwakilan dari sikap dan ketegasan stake-holder kepariwisataan di desa Sembalun. Kisah lain dari Lalu Andre, warga desa Sembalun lainnya, mengernyit ketika ingin diberikan uang untuk pertolongannya ke seorang pengunjung dari kota lain. Pengunjung ini kesulitan melewati turunan tajam masuk ke Sembalun, dan Lalu Andre menolong membawakan motornya sampai ke ruas jalan yang datar.


Sudut Lain Homestay Lembah Rinjani dan Rinjani Garden Sembalun
 

Keindahan Alami Sembalun 

Dua kisah kebaikan dan penegakan moral di atas, berpadu dengan keindahan serba alami Sembalun. Desa yang berada di ketinggian ini, persis di kaki Gunung Rinjani, menjanjikan pemandangan pegunungan yang khas.

Barisan perbukitan di sisi selatan dan timur, serta siluet gagah Rinjani di sisi utara dan barat. Setiap yang sudah mengunjungi Sembalun, masih saja selalu merasa belum puas, karena banyaknya destinasi wisata alam yang tak habis-habis dieksplorasi.

Berikut daftar beragam destinasi alam yang bisa disebut sebagai spot mainstream. Di spot air terjun, ada Mangku Sakti dan Mangku Kodek. Dua spot ini kerap menjadi paket wisata adventure atau utama jika datangi Sembalun. Dibelakangnya, masih ada tujuh mata air, sumber dari air murni untuk acara adat rutin tahunan, Ngayu Ayu. Mari dilanjutkan ke destinasi camping ground dan bukit-bukit di ketinggian 2000 an mdpl.

Selain kerap disediakan di penginapan-penginapan seperti Rinjani Garden di atas, camping ground juga tersedia hampir di sebagian besar pelosok desa Sembalun. Spot-spot mainstream, ada bukit Nanggi, Pergasingan atau Pusuk Pass (meski seringkali hanya dijadikan spot singgah).

Tiga nama ini masih di luar spot-spot cantik lain, seperti bukit Selong, bukit Anak Dara yang sekaligus spot paralayang dan masih banyak yang lainnya. Dua destinasi alam di atas, bahkan masih sebagian kecil dari beragamnya destinasi di Sembalun. Pun belum memasukkan wisata adrenalin dan ecotourism, pendakian gunung Rinjani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co