5 Tradisi Pengantin Sunda dan Maknanya, Sungguh Sakral!

08 Juni 2021 23:15

GenPI.co - Pernikahan adat masih menjadi pilihan lantaran terkandung tradisi leluhur dipercaya akan membawa berkah bagi calon pengantin.

Prosesi upacara adat pun cenderung memiliki tahap yang cukup banyak, baik sebelum, hari H dan sesudah acara. Salah satunya adalah prosesi adat Sunda yang memiliki nilai sejarah yang amat kental dan sakral.

Sebelum hari H tiba, proses adat Sunda memiliki sejumlah rangakaian khusus yang harus dilakukan. Simak ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber! 

BACA JUGA:  Makna dari Menginjak Telur Pada Prosesi Pernikahan Adat Jawa

1. Neundeun Omong (Menyimpan Janji) 

Prosesi pernikahan adat Sunda pertama disebut Neundeun Omong atau menyimpan janji atau ucapan.

BACA JUGA:  Prosesi dan Makna Mendalam Siraman Pernikahan Adat Jawa

Prosesi ini dilakukan untuk memastikan sang calon pengantin wanita belum menerima lamaran dari orang lain. Kedua orang tua dari pihak pria akan menghampiri kedua orang tua dari pihak wanita untuk menanyakan hal ini. 

Ritual ini sebenarnya lebih sering dilakukan pada pernikahan zaman dahulu sebab pada zaman itu banyak anak yang belum tahu akan dinikahkan padahal sudah terjadi kesepakatan antara kedua pihak orang tua. 

BACA JUGA:  5 Fakta Proses Sangjit Dalam Pernikahan Budaya Tionghoa

2. Narosan atau Nyeureuhan (Lamaran) 

Untuk menindaklanjuti Neundeun Omong, prosesi lamaran pun dilakukan. Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, pihak keluarga calon mempelai pria menyerahkan Sirih lengkap beserta uang pengikat sebagai isyarat bahwa pihak pria bersedia ikut membiayai pernikahan.

Selain itu, pihak calon pengantin pria juga memberikan cincin meneng atau cincin belah rotan sebagai tanda ikatan. 

3. Nyandakeun (Seserahan)

Prosesi selanjutnya adalah Nyandakeun atau seserahan di mana pihak calon mempelai pria menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan seperti uang, pakaian, perabotan rumah tangga, makanan, dan lain sebagainya.

Begitu pula pihak calon mempelai wanita membalas dengan seserahan yang diberikan pada pihak laki-laki.

Prosesi seserahan pada pernikahan adat Sunda biasa dilakukan tujuh sampai satu hari sebelum hari pernikahan. 

4. Ngeuyeuk Seureuh

Prosesi Ngeuyeuk Seureuh dipimpin oleh Pengeuyeuk. Pengeuyeuk mempersilahkan kedua calon pengantin meminta izin dan doa restu dari orang tua diiringi lagu kidung oleh Pengeuyeuk.

Calon pengantin akan disawer beras yang bermakna hidup sejahtera. Lalu dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat, kain putih penutup Pengeuyeuk pun dibuka.

Kemudian pembelahan mayang jambe dan buah pinang oleh calon mempelai pria. Prosesi ini akan diakhiri dengan menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali oleh calon mempelai pria. 

5. Membuat Lungkun 

Ngeuyeuk Seureuh biasa dilakukan sehari sebelum acara pernikahan. Prosesi ini hanya boleh dihadiri oleh orang tua kedua calon mempelai dan keluarga dekat saja.

Kedua mempelai dihadapkan dua lembar sirih bertangkai yang kemudian digulung menjadi satu memanjang. 

Setelah itu, diikat dengan benang kanteh, lalu diikuti kedua orang tua dan tamu undangan. Prosesi pernikahan adat Sunda ini memiliki makna agar kelak jika mendapat rezeki yang berlebihan bisa dibagi kepada sanak saudara.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co