GenPI.co - Seksolog klinis Zoya Amirin memberikan pandangannya terkait fenomena pasangan yang bermain cinta sebelum sah menikah.
Secara moral dan aturan agama, perbuatan tersebut memang dilarang, sementara dalam pandangan seksologi, Zoya juga menyarankan hal yang sama.
“Aku sih lebih menyarankan aktivitas bermain cinta dilakukan dalam pernikahan. Secara seksologi, hal itu lebih aman,” beber Zoya dalam kanal YouTube pribadinya, 27 Juni 2021 silam.
Dia menjelaskan dalam pernikahan, seseorang memiliki partner yang jelas sehingga bisa melakukan maintaining terhadap aktivitas ranjangnya.
“Karena kalau bermain cinta dengan pasangan yang berganti-ganti pada dasarnya merusak energi manusia,” tegas Zoya.
Dia kemudian menyitir teori Wendy Maltz, seorang seksolog kenamaan dan terapis, yang menyebut manusia bahwasannya memiliki energi yang netral.
“Tapi yang bikin energi kita negatif adalah karena terlalu sering berganti-ganti orang, bingung, terlalu banyak referensi, ingin tahu apa yang dia suka,” kata Zoya.
Lebih lanjut wanita 45 tahun itu mengatakan, bermain cinta hanya dengan satu partner menawarkan manfaat yang besar bagi pertumbuhan diri yang bersangkutan.
“Kalau dengan satu orang, kita makin enak, makin tahu dan energi kita makin nyaman dan membuat kita makin positif,” katanya.
Zoya lantas membeber konsep ‘ABC’ terkait hal ini, di mana yang pertama adalah abstaince, yakni tidak bermain cinta sampai benar-benar siap menikah.
“Dengan demikian, kita tidak sibuk studi komparasi dalam hal aktivitas ranjang,” tambahnya.
Kedua adalah be faithful, yakni jika terlanjur bermain cinta sebelum menikah,lakukan dengan setia pada satu pasangan saja.
Sementara yang terakhir adalah c#ndom, yakni menggunakan bermain cinta secara bertanggung jawab dengan menggunakan sarung.
“Sarung lebih besar perlindungannya terhadap berbagai penyakit dibandingkan dengan jenis kontrasepsi lainnya,” pungkas Zoya Amirin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News