GenPI.co - Aktivitas bermain cinta di malam pertama rupanya menjadi bahasan di tesis yang dibuat Seksolog klinis Zoya Amirin M.Psi.,FIAS dalam studi S2-nya
Dalam penelitiannya itu, dia menemukan bahwa orang-orang yang pertama kali bermain cinta kerap memiliki ekspektasi yang besar.
Kaum Adam dikatakan memiliki harapan agar dia bisa tampil perkasa di hadapan pasangannya
“Makanya dia menyalakan lampu, dia mau menunjukkan; ‘hey aku bisa kungfu panda nih! Aku bisa melakukan ini’,” jelas dia.
Sementara perempuan, lanjut Zoya, banyak terokupasi dalam pikirannya. Ini memunculkan pertanyaan soal peneriman pasangan terhadap dirinya.
“Aku seksi nggak yah, aku oke nggak yah buat dia. Aku tahu sih dia menikahi aku, tapi dia seberapa inginnya sama aku?,” ucap Zoya.
Dua hal yang berbeda itu di mana yang perempuan butuh afirmasi (penerimaan) dan laki-laki ingin Show off, lantas menghadirkan masalah dalam pengalaman perdana bermain cinta.
“Afirmasi dan show off sulit bertemu, ini kesalahan yang paling sering terjadi,” ucap Zoya.
Lantas bagaimana solusinya? Zoya menyarankan untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
“Kalau kamu perempuan, kamu bisa bilang ke pasangan kamu; ‘Sayang, aku mau dipeluk dulu dong, disayang-sayang sama kamu sehingga aku merasa seksi’,” ucapnya.
Hal ini agar laki-laki tidak langsung show off, sementara pasangannya sebenarnya belum punya pun untuk masuk ke inti permainan.
Sementara dari pihak laki-laki, lanjut Zoya, bisa memuji pasangannya dengan tulus.
“Saat kamu melihat pasanganmu seksi, itulah yang harus kamu katakan ketika pertama kali bermain cinta,” pungkas Zoya Amirin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News