GenPI.co - Alasan menikah yang tidak tepat bisa jadi akan membuat hubungan pernikahan kamu ke depan menjadi tidak sehat atau tidak harmonis.
Shauna H Springer Ph.D., seorang psikolog dari VA Northern California Relationship Seminar Series yang mendalami isu pernikahan, mengemukakan pendapatnya terkait alasan untuk menikah di Psychology Today.
Menurut Shauna, ada tiga alasan yang kurang tepat untuk menikah. Lebih jelasnya, simak ketiga alasan tersebut di bawah ini.
Menikah supaya hidup lebih mudah
Jangan salah kaprah. Sah-sah saja, kok, kalau kamu menikah karena punya kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi.
Namun, alasan menikah seperti itu tidak sehat bila kamu jadi mengabaikan faktor-faktor penting lainnya dalam mengambil keputusan menikah.
Di tengah-tengah pernikahan, kamu mungkin baru menyadari bahwa hubungan yang sehat itu bukan cuma urusan masakan yang enak atau rumah mewah saja.
Kamu harus bisa menyatukan dua pribadi yang berbeda dan hal ini memang tidak mudah.
Menikah karena cemas
Kamu mungkin ketakutan bahwa kalau tidak segera menikah, maka kamu akan ketinggalan dari orang-orang dan tidak akan berhasil dalam hidup.
Atau kamu percaya bahwa dengan menikah, perasaan ketakutan itu akan hilang segera.
Namun, ketika perasaan takut itu ternyata tidak hilang, dampaknya bisa jadi adalah umur pernikahan yang hanya seumur jagung.
Menikah untuk mengisi kekosongan
Kamu berharap bahwa dengan menikah, kamu bisa mengisi suatu kekosongan dalam diri kamu.
Kamu percaya bahwa satu-satunya hal yang bisa membuat kamu cukup berharga di mata orang lain atau di mata kamu sendiri adalah status sebagai suami atau istri seseorang.
Padahal, belum tentu calon pasangan adalah orang yang tepat buat kamu. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News