GenPI.co - Aktivitas ranjang memiliki manfaat luar biasa bagi pasangan suami istri, salah satunya bisa melepas hormon kebahagiaan. Namun, seiring bertambahnya usia, dorongan untuk berhubungan terkadang menurun.
Sibuknya pekerjaan juga membuat hubungan ranjang pun menjadi berkurang. Lantas, apa jadinya jika seseorang menahan nafsu terlalu lama? Simak ulasannya dilansir Hello Sehat.
1. Perceraian
Sayangnya, tidak semua pasangan punya kesempatan berhubungan ranjang, terutama pasangan yang harus menjalani hubungan jarak jauh (long distance relationship).
Biasanya jika kasus ini berlangsung lama, akan bisa berpengaruh terhadap hubungan rumah tangga. Maka tak sedikit yang memutuskan bercerai.
2. Menimbulkan stres dan depresi
Bukan hanya testosteron dan estrogen, ternyata ada hormon lainnya yang ikut berperan ketika gairah muncul.
Craig Malkin, seorang psikolog yang juga menulis buku mengenai cara mengendalikan cairan mencatat bahwa beberapa hormon yang terlibat, seperti dopamin, serotonin, norapenephine, dan oksitosin.
Kombinasi dari hormon yang diproduksi sistem saraf pusat ini menimbulkan gairah, perasaan pusing, dan euforia.
Jika Anda atau pasangan mencoba menahan nafsu tersebut, kemungkinan besar akan menimbulkan adanya gangguan proses kimia pada otak sehingga bisa menimbulkan stres dan depresi.
3. Merusak hubungan
Tercapainya keinginan Anda, pasti menimbulkan perasaan senang dan puas, bukan? Ini sama halnya dengan gairah berhubungan.
Saat kebutuhan batiniah Anda atau pasangan terpenuhi, kepuasaan dalam berhubungan tentu akan didapatkan. Ya, kepuasaan dalam menjalin hubungan akan membuat hubungan jadi lebih erat dan langgeng.
Sebaliknya, jika kebutuhan ranjang ini terabaikan, maka hubungan yang terjadi jadi tidak sehat.
Menahan nafsu dan tidak mendapat kepuasaan dalam berhubungan ini membuat Anda makin menjauh dan akhirnya menghancurkan hubungan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News