Kajian Buya Yahya: Percaya Hitungan Weton Menurut Hukum Islam

24 Juni 2022 07:03

GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Cirebon Buya Yahya membeberkan kajian terkait bagaimana hukum perhitungan weton pernikahan dalam Islam.

Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya saat menjawab pertanyaan seorang jemaah via telepon seperti diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 14 Juli 2021.

Tak bisa dimungkiri, sampai saat ini masih banyak orang yang menggunakan perhitungan weton dalam menentukan hari pernikahan.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Agar Rezeki Melimpah, Hindari Tidur Waktu Ini

Apalagi, orang zaman dulu percaya bahwa perhitungan weton pernikahan dapat membawa manfaat bagi pasangan yang menikah.

Alasan yang paling umum menggunakan perhitungan weton pernikahan, yaitu mendapatkan tanggal dan hari yang tepat.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Jangan Terlalu Banyak Berdoa Bisa Bahaya

Merespons hal tersebut, Buya Yahya menyebutkan, diperkenankan menghitung hari untuk menemukan waktu yang tepat dalam melaksanakan pernikahan.

Buya Yahya membolehkan apabila perhitungan weton tujuannya untuk menghitung hari yang pas bagi keluarga pasangan.

BACA JUGA:  Intip Hoki 3 Zodiak: Cuan Melimpah, Asmara Jangan Sembrono

"Menghitung hari diperkenankan tujuannya adalah yang punya tujuan untuk mencari kesempatan yang sama antara keluarga dan keluarga," kata Buya Yahya dikutip GenPI.co, Jumat (24/6/2022).

Namun, Buya Yahya mengingatkan, bahwa tidak boleh apabila perhitungan weton digunakan untuk melihat kecocokan antara kedua pasangan.

Menurut Buya Yahya, tidak dibenarkan jika kecocokan pasangan hanya dilihat dari perhitungan weton kelahiran.

"Tapi kalau hitung-hitung yang bukan seperti ini (menghitung hari), misalnya saya kelahiran Rabu Legi tidak boleh menikah dengan yang lahirnya Selasa Kliwon itu nggak ketemu jodohnya, itu nggak dibenarkan yang demikian itu," tegas Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan, apabila sudah menemukan kecocokan pada pasangan, maka tidak usah ragu untuk merencanakan pernikahan.

"Kalau sudah istikharah, cocok, ya sudah bismillah," jelas Buya Yahya.

Sementara itu, Buya Yahya menegaskan, terkait dengan hari pasaran Jawa yang dijadikan patokan untuk menghitung hari, tidak ada masalah dengan hal tersebut.

Buya Yahya mengatakan, yang menjadi masalah adalah orang lupa dengan istikharah dan lebih percaya dengan hitungan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co