Amalan Gus Baha: Doa Malam 1 Muharam, Dahsyat Penuh Karomah

28 Juli 2022 13:03

GenPI.co - Penceramah kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha membeberkan kajian Islam terkait doa ampuh saat malam 1 Suro atau 1 Muharram 1444 Hijriah.

Hal tersebut diungkapkan Gus Baha dalam ceramahnya yang diunggah di kanal Santreh Kopengan pada 19 Juli 2022.

Menurut Gus Baha, bacaan doa malam 1 Suro ini isinya meminta ampunan tanpa istighfar.

BACA JUGA:  Pesan Buya Yahya: Awas! Sedekah Seperti Ini Malah Jadi Maksiat

Gus Baha mengijazahkan doa malam 1 Suro yang terdapat dalam kitab I’anatuth Thalibin.

Tak dimungkiri, menjelang datangnya tahun baru hijriah 1444 H, umat Islam disibukkan dengan berbagai peringatan.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Jangan Terlalu Mengekang Saat Mendidik Anak

Kegiatan malam 1 suro atau perayaan tahun baru hijriah, biasanya diharapkan dapat meningkatkan gairah keislaman umat.

Biasanya, masyarakat Islam menyambut kedatangan tahun baru hijriah dengan mengadakan tabligh akbar atau pawai.

BACA JUGA:  3 Zodiak Paling Pelit, Mereka Terkenal Perhitungan

Selain itu, ada yang mengadakan doa bersama sesama umat Islam. Selain doa bersama, ada pula doa yang dipanjatkan secara individu.

Doa-doa yang dibaca kebanyakan umat Islam, biasanya terdapat ungkapan syukur, pujian kepada Allah, serta permohonan ampunan atau istighfar.

Namun, Gus Baha memiliki amalan yang berbeda untuk menyambut tahun baru Islam.

Istimewanya, Gus Baha mengajarkan amalan yang tidak ada istighfarnya, tetapi dapat menghapus dosa. Amalan tersebut adalah bacaan dan salat Tasbih.

"Satu salat yang akan menghapus dosa yang lalu dan yang akan datang. Ini ada ibadah yang menghapus dosa, tetapi bentuk wiridnya itu tasbih. Tidak ada istighfarnya," jelas Gus Baha dikutip GenPI.co, Kamis (28/7/2022).

Menurut Gus Baha, inilah rahasia kenapa dirinya mengajarkan tasbih.

"Sebab, ini awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalahu wa akhirahu, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan," ungkap Gus Baha.

Gus Baha pun mengutip kitab penjelasan dalam kitab I’anatuth Thalibin.

عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه – صلى الله عليه وسلم – قال للعباس بن عبد المطلب: ألا أعطيك؟ ألا أمنحك؟ ألا أحبوك بشئ إذا أنت فعلته غفر الله لك ذنبك أوله وآخره، قديمه وحديثه، خطأه وعمده، سره وعلانيته؟ تصلي أربع ركعات تقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة،
فإذا فرغت من القراءة في أول ركعة وأنت قائم تقول: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، خمس عشرة مرة، ثم تركع فتقولها وأنت راكع عشر مرات، ثم ترفع من الركوع فتقولها قائما عشرا، ثم تسجد فتقولها عشرا، ثم ترفع من السجود فتقولها جالسا عشرا، ثم تسجد فتقولها وأنت ساجد عشرا، ثم ترفع من السجود فتقولها عشرا، فذلك خمس وسبعون في كل ركعة.

Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bin Abdul Muthallib:

"Maukah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahi? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang sengaja, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan? Engkau salat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan satu surah"

"Ketika selesai membaca surah, dan kamu masih dalam keadaan berdiri, engkau membaca 'Subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar'. Sebanyak lima belas kali." jelas Gus Baha.

Setelah itu, kata Gus Baha, kemudian engkau rukuk, engkau dalam keadaan rukuk membaca tasbih itu sepuluh kali. Kemudian berdiri dari rukuk, engkau membacanya sepuluh kali.

"Kemudian engkau sujud, engkau baca sepuluh kali. Kemudian berdiri dari sujud, engkau baca sepuluh kali. Lalu engkau sujud, membacanya sepuluh kali dalam keadaan sujud. Kemudian engkau bangkit dari sujud, engkau membacanya sepuluh kali. Semua itu totalnya tujuh puluh lima kali tasbih," kata Gus Baha. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co