Bagaimana Hukum Seorang Istri Mencintai Pria Lain? Begini Penjelasan Ustaz

17 Oktober 2022 17:00

GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Ustaz Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya membeber kajian Islam terkait hukum seorang istri yang mencintai pria lain.

Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Senin (17/10/2022).

Merespons pertanyaan salah satu jemaah terkait hal tersebut, Buya Yahya menegaskan, bahwa istri yang mencintai laki-laki lain adalah penuh dengan kehinaan.

BACA JUGA:  Bolehkah Menutup Jalan Raya untuk Hajatan Pribadi? Ini Hukumnya Kata Buya Yahya

"Dia tidak mengerti apa itu cinta, cinta itu hanya karena Allah, kalau bukan karena Allah adalah syahwat," kata Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, seorang istri seharusnya sudah mengerti mencintai pria lain haram untuknya, harus ditepis secepatnya.

BACA JUGA:  Hukum Menjual Mahar Istri untuk Menyambung Hidup, Begini Kajian Buya Yahya

Oleh sebab itu, kata Buya Yahya, maka pendidikan dari Al-Quran dijelaskan yang artinya agar engkau makin cinta kepada pasanganmu wahai para wanita, tutup matamu, jangan jelalatan.

"Melihat kaum laki-laki boleh, tapi kalau sudah masuk menyifati, oh hidungnya, oh bibirnya, awas hati-hati. Mulai berpindah hati, na’udzubillah, rendah, nggak benar," jelas Buya Yahya.

BACA JUGA:  Suami Jangan Salah, Ternyata ini Tugas Pokok Istri dalam Al-Quran

Buya Yahya menilai, dengan mencintai pria lain, sudah termasuk perbuatan yang rendah sekali, sehingga pengabdiannya kepada suami juga kurang.

"Maka jaga anak-anakmu, jangan mudah mengobral hatinya untuk bercinta sebelum pernikahan," ungkap Buya Yahya.

Namun, kalau ternyata ada rasa, sebagai muslim yang punya iman hendaknya rasa tersebut diperangi.

"Karena tidak ada pintu, halal adalah suami, beristigfar kepada Allah," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya memahami, kalau sudah rasa di dalam hati memang tidak ada yang bisa menahan. Hanya saja jika urusan hati, tidak masuk perilaku dhohir.

"Contoh, dalam mazhab Imam Syafi’i, kalau ada seorang laki-laki cinta kepada perempuan atau sebaliknya, asalkan cinta itu tidak sampai dinodai dengan keharaman, seperti tidak mengkhayal, tidak menghubungi dan lainnya. Sampai mati, mati syahid dia," beber Buya Yahya.

Namun, kata Buya Yahya, jika sudah berani menghubungi secara pribadi, istri adalah pengkhianat dan rendah nilainya dihadapan Allah SWT.

Oleh sebab itu, pupuk rasa cinta, jangan sampai hilang cinta kepada pasangan dan meminta kepada Allah agar ditambahkan kecintaan terhadap pasangan.

"Kalau kita makin mencintai pasangan, akan makin indah dalam pengabdian, makin mudah dalam bersabar, makin bisa memberikan perhatian," kata Buya Yahya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co