GenPI.co - Salah satu teknik melakukan hubungan se*s yang sering dilakukan adalah sengg*ma terputus alias mengeluarkan cairan pria (spe*ma) di luar vag*na wanita.
Metode sengg*ma terputus ini ternyata menjadi salah satu cara tradisional yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Perlu diketahui, dalam metode ini, pria akan menarik pe*is dari dalam vag*na saat merasa akan ejakul*si atau sebelum keluarnya spe*ma.
Pria akan berusaha melakukan ejakul*si di luar menjauhi vag*na dengan berhati-hati agar tidak menetes atau tumpah ke vulva wanita.
Meski melakukan teknik hubungan ranjang ini dengan hati-hati, tetapi risiko yang dihadapi masih tetap besar.
Berikut 3 risiko menggunakan metode sengg*ma putus alias mengeluarkan spe*ma di luar saat hubungan ranjang, seperti dilansir pada Sabtu (4/11/2023):
Salah satu risiko menggunakan metode sengg*ma putus alias mengeluarkan spe*ma di luar saat hubungan ranjang, yakni penyakit menular se*sual.
Perlu diketahui, bahwa metode mengeluarkan spe*ma di luar ternyata tidak mencegah penyebaran penyakit menular se*sual.
Pasalnya, penyakit kelamin bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui hubungan ranjang.
Selain itu, air mani pada pra-ejakulasi masih mungkin mengandung sel aktif HIV.
Hal lain yang patut diwaspadai adalah lesi atau luka borok pada alat kelamin bisa menular melalui kontak kulit.
Salah satu risiko menggunakan metode sengg*ma putus alias mengeluarkan spe*ma di luar saat hubungan ranjang, yakni cairan pria tertinggal dalam air mani.
Metode mengeluarkan spe*ma di luar memang membutuhkan kemahiran pengendalian diri.
Tak dimungkiri, metode ini harus bisa memperkirakan kapan harus tarik atau keluar senjata pria saat melepaskan spe*ma.
Oleh sebab itu, metode ini tetap tidak efektif untuk mencegah kehamilan.
Pasalnya, pe*is yang mengeluarkan kandungan sp*rma pada cairan pra-ejakul*si dapat berisiko mencapai sel telur dan menyebabkan kehamilan.
Salah satu risiko menggunakan metode sengg*ma putus alias mengeluarkan spe*ma di luar saat hubungan ranjang, yakni tidak sebaik memakai kondom.
Pasalnya, metode mencegah kehamilan dengan mengeluarkan sp*rma di luar masih mempunyai peluang gagal hingga 20 persen.
Kondisi itu disebabkan kebanyakan laki-laki tidak bisa memprediksi waktu yang tepat untuk melepaskan cairan pria di luar dan tak sedikit yang mengalami ejakul*si dini.
Kebalikannya, menurut riset, bahwa persentase kegagalan memakai kondom hanya sekitar 2,3 – 9 persen. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News