GenPI.co - Hormon reproduksi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kesuburan pada pria dan wanita.
Selain faktor penyakit, ternyata ada beberapa jenis obat yang bisa mengganggu kinerja hormon tersebut.
Menurut peneliti di Stanford University School of Medicine, obat-obatan dapat memengaruhi kemampuan tubuh wanita untuk ovulasi atau melepaskan sel telur.
Sementara pada pria, obat-obatan dapat memengaruhi produksi cairan pria alias spe*ma.
Berikut 4 jenis obat-obatan yang bisa memengaruhi kesuburan pria dan wanita, seperti dilansir pada Kamis (9/11/2023):
Salah satu jenis obat-obatan yang bisa memengaruhi kesuburan, yakni obat tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Perlu diketahui, bahwa obat hipertensi yang disebut spironolactone dapat menurunkan produksi cairan pria alias spe*ma dan bisa mengganggu kemampuan spe*ma untuk membuahi sel telur.
Selain itu, dampak buruk yang terjadi pada wanita, obat hipertensi dapat menurunkan kualitas sel telur dan embrio pada wanita hamil.
Salah satu jenis obat-obatan yang bisa memengaruhi kesuburan, yakni obat anti-inflamasi.
Perlu diketahui, bahwa beberapa jenis obat anti-inflamasi atau antiradang seperti sulfasalazine ternyata bisa menurunkan jumlah cairan pria.
Pria yang mengonsumsi obat ibuprofen dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kemandulan atau ketidaksuburan.
Salah satu jenis obat-obatan yang bisa memengaruhi kesuburan, yakni obat antidepresan.
Perlu diketahui, bahwa obat-obatan antidepresan, termasuk obat penenang atau pencegah kejang, ternyata dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin dan mengganggu pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi) wanita.
Sementara pada pria, penggunaan antidepresan dapat mengganggu kesuburan dengan cara mengganggu pergerakan dan kualitas spe*ma.
Salah satu jenis obat-obatan yang bisa memengaruhi kesuburan, yakni kortikosteroid/steroid.
Perlu diketahui, jika wanita menggunakan obat ini dalam dosis tinggi, risikonya dapat menghambat kerja kelenjar hipofisis dalam merangs*ng pelepasan sel telur dari ovarium.
Sementara itu, jika pria menggunakan steroid androgenik untuk tujuan lain, risikonya bisa mematikan dorongan otak untuk merangsang produksi spe*ma di dalam testis. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News