GenPI.co - Harta atau takhta tidak masuk ke dalam tiga faktor kuat perusak hubungan rumah tangga.
Biasanya, hubungan rumah tangga akan merasakan pahitnya ketika sudah memasuki usia di atas lima tahun.
Salah satu faktor utama yang diketahui oleh banyak orang terkait retaknya hubungan rumah tangga adalah masalah ekonomi atau uang.
Selain masalah ekonomi atau uang, masalah kedudukan atau strata/takhta antara istri dan suami juga kerap menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Namun, di antara dua itu terdapat tiga faktor kuat lainnya yang bisa membuat hubungan rumah tangga retak. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Mengabaikan Masalah
Menjadi sebuah pasangan penting untuk lebih saling terbuka dan membahas masalah yang tengah berada dalam hubungan rumah tangga.
Pasalnya, bila masalah tersebut hanya dibiarkan berlalu dan lupa begitu saja, justru dapat menjadi sebuah bom waktu yang akan meledak kapan saja karena konflik tidak pernah diselesaikan.
Daripada hanya mendiamkan masalah, lebih baik dikomunikasikan dengan pasangan dengan cara berdiskusi.
Hal ini tentu membantu tidak membiasakan adanya masalah yang menumpuk dalam hubungan pernikahan.
2. Jarang Berhubungan Badan
Banyak hal yang berubah dan tidak lagi panas seperti awal waktu pernikahan.
Walau begitu jangan membiarkan dirimu dan pasangan untuk malas berhubungan badan.
Pasalnya, kegiatan ini sangat membantu untuk mempertahankan keintiman satu salam lain setelah lelah bekerja atau aktivitas lainnya.
Berhubungan badan merupakan sebuah kunci penting dalam langengnya hubungan pernikahan, terlebih memsuki usia perkawinan yang tidak muda lagi.
3. Pisah Ranjang
Terkahir, pisah ranjang yang biasanya dilakukan oleh para suami dapat menjadi sebuah masalah dalam hubungan pernikahan.
Pisah ranjang di sini bukanlah cerai atau pisah rumah, melainkan sang suami yang memilih tidur di ruang tamu sembari menonton televisi.
Walau terdengar sepele, rupanya bila berlanjut lama dapat menjadi sebuah masalah besar.
Perlu diketahui bangun di samping orang yang dicintai adalah hal penting dari ada harus tertidur di tempat terpisah.
Secara fisik tidur tak seranjang dengan pasangan dapat menciptakan hubungan pernikahan yang tak harmonis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News