GenPI.co - Terdapat tiga sosok yang bisa menghancurkan bahtera rumah tangga tanpa disadari.
Sejatinya menjalani kehidupan berumah tangga memang tidak mudah. Selalu ada masalah yang dihadapi.
Ada kalanya, cinta saja tidak cukup. Apalagi kalau permasalahan seringkali datang dari pihak ketiga.
Jika pihak ketiga wanita atau pria idaman lain, maka hubungan itu benar-benar harus dipertanyakan lagi.
Namun, pihak ketiga dalam suatu hubungan tidak hanya datang dari wanita atau pria idaman lain. Justru yang paling sering terjadi dari orang-orang yang tidak terduga.
Misalkan orang-orang lain selain suami dan istri yang terlalu ikut mencampuri urusan pribadi rumah tangga.
Agar bisa lebih mewaspadai dan mengantisipasi masuknya pihak ketiga ini, ada baiknya menyimak 3 orang tak terduga yang bisa menghancurkan bahtera rumah tangga.
1. Saudara
Memang cukup mengejutkan jika saudara yang kita sayangi ternyata juga bisa berpotensi tinggi untuk mengganggu kehidupan rumah tangga.
Saudara akan menjadi pengganggu jika terlalu mencampuri bahkan ikut mengambil keputusan dalam rumah tangga.
Apalagi jika suami maupun istri sering berkeluh kesah tentang keburukan pasangan, lama kelamaan saudara bisa membenci pasangan dan tanpa sadar memberikan nasihat yang justru menjerumuskan.
2. Orang Tua
Saat anak telah menikah maka peran orang tua pun bertambah dengan status mertua bagi pasangan. Sudah menjadi rahasia umum banyak mertua yang tanpa sajar telah menjadi pengganggu.
Ini bisa terjadi saat orang tua memiliki rasa kepemilikan berlebihan kepada anaknya, sehingga penuh dengan aturan dan bahkan cenderung membela anaknya secara berlebihan.
Ironisnya, hal ini bisa terjadi lantaran banyaknya pasangan suami istri yang belum dewasa secara mental dan kerap mengadu kepada orang tua jika terjadi masalah.
3. Sahabat
Tidak jauh berbeda dengan dua poin sebelumnya, sahabat yang sering menjadi orang terpercaya tempat mengeluarkan unek-unek nyatanya bisa menjadi bumerang.
Jika terlalu sering mengeluh atau menceritakan keburukan pasangan pada saat bertengkar, sahabat yang cenderung membela teman baiknya lebih banyak memberikan ide-ide menjerumuskan.
Akan lebih baik saling terbuka dan membicarakan sesuatu tidak disukai terhadap pasangan secara langsung dibandingkan dengan mengadu kepada orang lain.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News