GenPI.co - Pernikahan tanpa cinta bukan berarti selalu penuh pertengkaran atau kekerasan.
Bisa jadi hubungan itu terlihat tenang, tetapi hampa karena tidak ada lagi kedekatan emosional atau rasa memiliki.
Dilansir Your Tango, berikut beberapa alasan pernikahan tanpa cinta tetap dipertahankan.
Ketika terlalu lama kehilangan ikatan emosional dengan pasangan, perasaanmu perlahan menumpul.
Tanpa disadari kamu berhenti merasakan.
Tidak ada lagi getaran cinta dan tidak ada gairah, hanya rutinitas yang berjalan seperti biasa.
Hidup terasa "cukup" walau jauh dari bahagia.
Kamu pun mulai percaya, mungkin ini yang terbaik yang bisa didapatkan.
Banyak orang akhirnya memilih bertahan bukan karena bahagia, melainkan takut akan stigma perceraian.
Dalam beberapa komunitas dan budaya, perceraian masih dianggap aib.
Ada rasa takut mengecewakan orang lain.
Kamu khawatir dianggap gagal atau menyerah sebelum waktunya.
Kamu bisa menuntun kuda ke air, tetapi tidak bisa memaksanya minum. Begitu juga dengan pernikahan.
Kamu sudah menemukan orangnya, bahkan berhasil membawanya ke pelaminan.
Setelah itu, kamu berhenti berusaha.
Kamu berharap pernikahan akan bertahan dengan sendirinya, padahal tidak ada hubungan yang bisa tumbuh tanpa perhatian dan usaha.
Sebagian orang memilih bertahan, menggantungkan harapan bahwa cinta yang dulu akan kembali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News