Imbas Perang Rusia-Ukraina, Utang Indonesia Disebut Alami Tekanan

Imbas Perang Rusia-Ukraina, Utang Indonesia Disebut Alami Tekanan - GenPI.co
Chechnya Gagal, Presiden Ukraina kini Diburu Tentara Elite Rusia. (Foto: Reuters/Pavel Mikheyev)

GenPI.co - Perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan tingkat ketidakpastian ekonomi semakin tinggi. Para pelaku ekonomi dunia lebih memilih melakukan aksi wait and see sehingga perekonomian global mengalami kemandegan.

Agus Herta S., Dosen Universitas Mercu Buana mengatakan, perang Rusia dan Ukraina ini menjadi a disrupted global recovery di tengah tingginya harapan masyarakat dunia terhadap pemulihan ekonomi yang terjadi pada tahun 2022.

“Perang Rusia dan Ukraina juga membawa dampak signifikan terhadap APBN tahun 2022. Beberapa asumsi makro ekonomi yang dibuat ketika proses penyusunan APBN, meleset dan jauh dari target yang ditetapkan.” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/3).

BACA JUGA:  Prediksi Direktur Celios soal Perang Rusia vs Ukraina, Waduh

Hal yang menarik menurut Agus adalah pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Di tengah perang Rusia dan Ukraina, volatilitas pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak se-ekstrim volatilitas harga minyak bumi.

“Hal ini menjadi pertanda kuat bahwa dolar Amerika Serikat sudah tidak lagi menjadi safe haven asset bagi para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi lebih memilih emas sebagai safe haven asset-nya.” katanya.

Kenaikan harga migas dunia ini akan memberatkan APBN kita terutama berkaitan dengan besaran subsidi energi yang telah ditetapkan terutama subsidi LPG 3kg.

“Di tengah naiknya harga gas dunia yang berimbas pada naiknya harga gas non-subsidi banyak masyarakat yang akan beralih pada LPG 3kg, hal ini akan mengakibatkan subsidi LPG 3kg akan membengkak.” paparnya.

Agus menambahkan, volatilitas nilai tukar yang tidak terlalu liar sepertinya tidak akan terlalu memengaruhi nilai utang pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya