Astronom: Posisi Hilal Indonesia Masih di Bawah Kriteria

Astronom: Posisi Hilal Indonesia Masih di Bawah Kriteria - GenPI.co
Pakar astronomi mengungkapkan posisi hilal secara keseluruhan di Indonesia secara astronomis masih di bawah kriteria. Foto: Chelsea Venda/GenPI.co

GenPI.co - Pakar astronomi Profesor H Thomas Djamaluddin mengungkapkan posisi hilal secara keseluruhan di Indonesia secara astronomis pada 1 April 2022.

Djamaluddin mengatakan posisi hilal di Indonesia pada masih berada di bawah kriteria baru para menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang ditetapkan pada 2021.

"Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis dan tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja)," kata Djamaluddin di Seminar Posisi Hilal, Jakarta, Jumat (1/3).

BACA JUGA:  Begini Penjelasan BMKG soal Hilal Ramadan 2022, Mohon Disimak!

Djamaluddin mengatakan hal itu membuat hilal kemungkinan tidak terlihat di hampir seluruh daerah di Indonesia.

Berdasarkan kriteria baru MABIMS, Djamaluddin mengatakan hilal baru dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

BACA JUGA:  Hilal Tertinggi di Bengkulu, Awal Puasa Ramadan Besok

Pihaknya menyebut pada sore ini, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari dua derajat dan elongasinya sekitar tiga derajat.

"Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada yang mengklaim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomi klaim itu bisa ditolak," imbuhnya.

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag itu mengatakan kemungkinan awal Ramadan jatuh pada 3 April 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya