GenPI.co - Gempa dengan magnitudo 5,9 terjadi di Laut Banda, Maluku, pada Rabu (24/1).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa ini dipicu aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Banda.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Banda," kata dia.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Kaimana Papua Barat, Ini Penyebabnya
Daryono menjelaskan gempa di Laut Banda yang terjadi pada pukul 08.29.46 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," papar dia.
BACA JUGA: Tetap Waspada! Gunung Semeru Alami 19 Kali Gempa Letusan
Daryono membeberkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,22 lintang selatan dan 130,32 bujur timur.
Ini tepatnya berlokasi di laut pada jarak 223 Km arah barat laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 132 km.
BACA JUGA: Waspada! Gunung Karangetang di Sulut Terjadi 27 Kali Gempa Embusan
Di sisi lain, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrust-fault).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News