Tour de Bintan Jadi Kualifikasi UCI Gran Fondo

Tour de Bintan Jadi Kualifikasi UCI Gran Fondo - GenPI.co

Memasuk tahun ke-9, Tour de Bintan diprediksi bakal lebih meriah. Event internasional yang akan digelar pada 29-31 Maret ini, diharapkan dapat dikuti banyak wisatawan mancanegara. Terlebih, kegiatan ini kembali menjadi kualifikasi kejuaraan UCI Gran Fondo. Yaitu sebuah kejuaraan balap sepeda bergengsi tingkat dunia!

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani mengaku bersyukur karena Tour de Bintan terpilih menjadi salah satu event yang tergabung dalam UCI Gran Fondo. Baginya ini sangat menarik, mengingat hanya ada dua event di Asia dan 21 event di dunia yang merupakan bagian dari seri dunia UCI Gran Fondo.
“Menjadi bagian dari UCI Gran Fondo jelas memberi keuntungan tersendiri Bintan. Sebab, akan ada banyak pesepeda asal mancanegara yang datang, antara lain dari Inggris, Jepang, dan Australia. Termasuk negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” ujarnya, Minggu (17/2).

Diprediksi akan ada 1.800 pengunjung yang menyaksikan keseruan Tour de Bintan. Termasuk target 1.200 peserta dari 23 negara yang mewakili 42 kewarganegaraan. Bisa dibayangkan betapa serunya kegiatan itu nanti. Banyak kalangan ambil bagian, baik profesional maupun masyarakat biasa.

Untuk hari pertama, kegiatan digelar di Lagoi Bay area Bintan Resort dengan kategori individual time trial. Kemudian hari kedua khusus The Gran Fondo Classic akan berlangsung di Kota Simpang Lagoi dengan jarak 144 km. Hari terakhirnya, start dan finish berada di Bintan Lagoon Resort yang langsung dilakukan pemberian hadiah bagi para pemenang.

Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, Tour de Bintan hanyalah satu dari sekian banyak event pariwisata yang ada di Kepulauan Riau. Event lain yang tak kalah hebat adalah Iron Man 70.3 Bintan, Festival Pulau Penyengat, Festival Bahari Kepri, Festival Layang-layang, dan lain-lain.

“Dengan banyaknya event pariwisata yang bahkan sudah dikenal hingga mancanegara, akan sangat mudah memenuhi target kunjungan wisman tahun 2019 sebanyak 4 juta di Kepulauan Riau. Meski begitu, pencapaian target tidak bisa hanya dilakukan satu pihak atau instansi. Semua harus bergerak dan bersama-sama melakukan sosialisasi,” jelasnya.

Dessy menyatakan, Kepualauan Riau bisa juga mengandalkan trend wisatawan perbatasan (cross border). Letak wilayah Kepri yang tak jauh dari Singapura dan Malaysia, akan lebih mudah mendatangkan wisman. Sebagai contoh, perjalanan dari Singapura hanya memakan waktu 1 jam menggunakan kapal fery.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Kepri menjadi salah satu daerah penggiat cross border tourism yang cukup diandalkan. Kepri mulai menjadi primadona karena banyak atraksi yang ditawarkan. Bukan hanya jenis sport tourism, tapi ada juga wisata belanja, kuliner, budaya, bahkan sejarah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya