Besarnya Peran Gusdur Dibalik Perayaan Imlek & Cap Go Meh di Indonesia

Besarnya Peran Gusdur Dibalik Perayaan Imlek & Cap Go Meh di Indonesia - GenPI.co
Gusdur memperoleh gelar Bapak Tionghoa Indonesia, berkat jasanya terhadap kebebsan merayakan Imlek di Indonesia. (Sumber: Tribun).

Perayaan Cap Go Meh di Bogor, Selasa (19/2) malam, bukanlah sebuah perayaan budaya biasa. Seluruh lapisan masyarakat ikut berperan di dalamnya. Jika menengok kebelakang, sebuah sejarah perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Indonesia tak lepas dari sebuah peran sosok ulama di Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Saat Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia, beliau memiliki sebuah peran penting terkait sebuah perayaan Tahun Baru Imlek setelah masa Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Pada masa Orde Baru etnis Tionghoa dilarang merayakan Imlek secara terbuka. Kini perayaan Imlek dan Cap Go Meh nampak begitu meriah di sejumlah daerah.  

Dilansir dari berbagai sumber, ada sejumlah kebijakan yang dilahirkan pada masa pemerintahan Soeharto yang dinilai sangat mendeskriminasi etnis Tionghoa. Entah apa alasan yang mendasari akan kebijakan tersebut. Larangan perayaan Imlek tersebut telah diatur dalam sebuah Intruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat China.  

Setelah masa Orde Baru rampung pada tahun 1998, beragam tradisi dan adat istiadat Tionghoa yang dilarang pun tidak serta merta berjalan dengan sendirinya. Masih banyak serentetan isu diskriminatif terhadap etnis Tionghoa. Hingga pada saat Gus Dur terpilih menjadi presiden di era reformasi, maka sejumlah perubahan pun dilakukan. Salah satunya adalah pencabutan Inpres Nomor 14 Tahun 1967 dan terbitlah Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2000.

Sebuah kemeriahan pun terlihat dalam perayaan imlek yang ditandai dengan tahun Naga Emas. Beragam ornamen khas Imlek pun terlihat meriah terpasang di sejumlah pertokoan dan di kelenteng. Tak lupuk artaksi barongsai turut memeriahkan. Gus Dur berharap semua elemen bangsa memberikan kesempatan kepada masyarakat Tionghoa dalam bermasyarakat. Atas kebijakan yang dilakukan oleh Gus Dur maka beliau pun mendapat gelar sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya