GenPI.co 
GenPI.co - Saat berjalan-jalan ke kawasan Pura Uluwatu, Bali, pelancong biasanya diingatkan untuk menjaga barang bawaannya. Monyet-moyet yang mendiami kawasan itu kerap iseng. Barang-barang pengunjung diambil dan hanya mau dikembalikan jika ditukar dengan makanan. Sebuah sistem barter 'secara paksa'.
Ini adalah hal unik. Begitu luar biasanya sehingga seorang profesor dari Kanada mendatangi Bali untuk meneliti monyet yang tahu sistem barter ini. Penelitian dilakukan karena diduga monyet Bali juga memiliki bias kognitif seperti pada manusia. Nah Loh!
Bias kognitif adalah situasi di mana manusia percaya akan memenangkan suatu situasi berdasarkan urutan kejadian yang terjadi sebelumnya. Padahal itu sebenarnya situasi adalah acak. Misalnya, setelah dua kali suit dengan jari jempol maka orang yakin jari selanjutnya yang akan keluar adalah jari telunjuk.
Dilansir dari cbc.ca, Monyet di Bali diyakini mempunyai kemampuan serupa manusia untuk mengalami situasi bias kognitif itu. Hal ini memicu Profesor Jean-Baptiste Leca dari Universitas Lethbridge di Alberta, Kanada terbang ke Bali. Prof Leca akan meneliti populasi monyet buntut panjang Bali, terutama di lokasi di mana monyet biasa berinteraksi dengan manusia, seperti di Pura Uluwatu.
Prof Leca sebelumnya telah menyadari bahwa monyet di Uluwatu telah mengembangkan kemampuan barter dan menilai harga. Monyet-monyet ini memahami bahwa barang-barang tertentu lebih berharga daripada barang lain sehingga bisa ditukar dengan makanan yang lebih baik.
Karena itu, daripada mencuri makanan, mereka lebih mengincar ponsel, kacamata, dan dompet untuk ditukar dengan makanan dalam jumlah banyak atau makanan yang lebih disukai, seperti telur.
Beberapa monyet lebih mahir daripada monyet lainnya dalam hal tukar mengukur nilai barang dan tukar menukar ini. Sebuah keunikan yang menunjukkan bahwa hal itu adalah sesuatu yang monyet pelajari bukan sesuatu yang diturunkan secara genetik.
Bagaimana, traveler? Mirip-mirip kisah dalam film Planet of the Apes, bukan? Kamu merinding? Sama!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
