GenPI.co 
Indonesia memang memiliki banyak aset budaya dan peninggalan bersejarah yang tak terhitung nilainya. Salah satunya adalah Benteng Keraton Buton yang merupakan benteng terluas sedunia.
Benteng Keraton Buton yang terdapat di pusat Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara ini didirikan pada masa pemerintahan Labuke Sultan Gafurul Wadudu di tahun 1632. Pembangunan benteng yang terbuat dari batu kapur atau batu gunung ini menghabiskan waktu 10 tahun, hasil karya masyakarat Buton tanpa ada campur tangan dari pihak luar negeri.
Baca juga: Arie Kriting Ajak Berwisata ke Benteng Keraton Buton
Pada tahun 2006, benteng ini tercatat sebagai benteng terluas di dunia dalam Guinness Book of Record dan Museum Rekor Indonesia (MURI). Tak heran, benteng ini memang memiliki luas mencapai 22,8 hektar dan panjang kelilingnya mencapai 22,7 km.
Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 meriam yang disebut Baluara. Benteng tersebut juga terletak pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal, sehingga menjadikan tempat tersebut sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya.
Di dalam area benteng terdapat banyak bangunan dan benda bersejarah yang sangat menarik untuk disaksikan dan diabadikan. Seperti Masjid Agung Wolio atau Masjid Al Muqarrabin Syafyi Shaful Mumin yang merupakan masjid tertua di Sulawesi Tenggara. Di depan masjid tersebut juga terdapat tiang bendera yang terbuat dari kayu dan usianya mencapai 400 ratus tahun. Tiang setinggi 21 meter tersebut bernama Kasulaana Tombi.
Berbeda dengan benteng pada umumnya yang digunakan sebagai pusat pertahanan, Benteng Keraton Buton justru berfungsi sebagai tempat tinggal penduduk dan raja serta kepala adat. Pada zaman dahulu, masyarakat setempat tinggal di benteng tersebut untuk berlindung dari serangan bajak laut dan memantau kapal apa saja yang melintas di pesisir.
Hingga saat ini Benteng Keraton Buton menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bau-Bau dan menjadi objek wisata sejarah di kota Bau-bau. Benteng ini juga masih menjadi tempat tinggal bagi warga setempat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
