Rubel Tak Bernilai, Bank Sentral Rusia Kerek Suku Bunga Acuan

Rubel Tak Bernilai, Bank Sentral Rusia Kerek Suku Bunga Acuan - GenPI.co
Seorang tentara Ukraina berjalan di depan kendaraan militer Rusia yang telah di-deaktivasi di Kharkiv. Foto: AP

GenPI.co - Keputusan Rusia yang menginvasi Ukraina membuat negara-negara Barat melakukan berbagai sanksi.

Sanksi-sanksi yang sudah dijalankan membuat ekonomi Rusia terguncang.

Bahkan mata uang Rusia, yaitu Rubel mulai mengalami depresiasi yang cukup tinggi imbas penutupan akses terhadap cadangan mata uang Rusia.

BACA JUGA:  Buat Geram Negara Barat, Ekonomi Rusia Bakal Terguncang

Imbas hal tersebut, bank sentral Rusia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya menjadi 20 persen dari sebelumnya 9,5 persen pada Senin (28/2).

Keputusan darurat ini sekaligus menjadi imbauan bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor untuk menjual mata uang asing.

BACA JUGA:  Rusia Berupaya Keras untuk Menjatuhkan Presiden Ukraina

Hal tersebut dilakukan untuk menyelamatkan Rubel yang saat ini mengalami koreksi cukup tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Kondisi eksternal untuk ekonomi Rusia telah berubah secara drastis," kata bank sentral Rusia dalam pernyataannya.

BACA JUGA:  Ini Kehebatan Senjata Nuklir Rusia, Mengerikan!

"Kenaikan suku bunga utama akan memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi peningkatan depresiasi dan risiko inflasi. Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga serta melindungi tabungan warga dari depresiasi," ujar bank sentral Rusia melanjutkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya