Sejenak di Pasar Mangrove Batam

Sejenak di Pasar Mangrove Batam - GenPI.co
Ilustrasi Pasar Mangrove Batam

GenPI.co- Elsa Thessia namanya, anak muda asal Padang yang ikut mejeng di Rakornas I Kemenpar di Nusa Dua, Bali. Perjalanan kembali dari event itu juga nggak kalah seru buat anggota GenPI Sumsel itu. Itu karena ia berkesempatan mengunjungi Pasar Mangrove, tempat ngehits besutan GenPI Kepri.

Wanita manis ini mengaku, kunjungannya ke Pasar Mangrove nggak direncanakan sama sekali. Itu karena penerbangan dari Batam ke Padang tertunda cukup lama. Ketimbang bengong nggak berkesudahan di ruang tunggu Bandara Internasional Hang Nadim, ia berpikir untuk kabur sebentar ke Pasar Mangrove. Letaknya juga yang nggak jauh semakin membulatkan tekadnya. Hanya 15 menit dari Bandara dengan menumpang taksi, ia pun sampai di pasar digital yang berada di kampung Terih, Nongsa itu.

Di tempat itu, rupanya sudah ada tamu lain. Mereka adalah GenWI Thailand, yang disebutnya sebagai saudara jauh. Ditemani tiga orang GenPI Kepri yang sigap melayani tamu, Elsa kemudian diajak berkeliling di tempat itu.

Jika yang lain akan mengamuk lantaran penerbangannya meleset dari jadwal, lain halnya dengan Elsa. Ia malah merasa beruntung. Itu karena ia nggak hanya melihat display Pasar Mangrove Batam saat Rakornas di Bali. Ia bahkan bisa mengunjungi tempat yang sebenarnya. Kesempatan  itu  tentu saja nggak ia sia-siakan. Ia pun menyusuri setiap pelosok tempat itu, menemukan spot-spot instagramable untuk mengisi latar foto selfie-nya.

Baru  sampai di pintu masuk, Elsa sudah bersiap-siap dengan ponsel kameranya. Ia nggak mau momen tersebut sampai nggak bisa dinikmati para followernya di medsos. Selain berjalan mengelilingi hutan bakau, ia juga sempatkan diri mencicipi cemilan khas pasar mangrove. Setelah itu, bersantai-santai di salah satu gubuk yang disediakan tempat itu. Alhasil, penundaan penerbangan ke Padang pun nggak terasa membosankan.

Mengunjungi pasar itu juga membuat Elsa bisa bertukar pikiran dengan anak-anak GenPI Kepri. Tentang bagaimana mereka mengelola pasar digital ini. Dari teman-teman barunya itu ia mendapat cerita bahwa lokasi pasar yang luas tidak selalu bisa diawasi sepenuhnya oleh pengurus. Meski begitu, mereka nekad menyediakan kantin kejujuran pada setiap spot selfie. Rupanya, kepercayaan terhadap para pengunjung pasar berbuah hasil. Alih-alih rugi, kantin kejujuran tersebut malah menuai untung. Keren, kan?

Berkeliling selama 1,5 jam di Pasar Mangrove Batam, tidak lantas membuatnya puas. Ia Masih penasaran lantaran belum mencoba naik sampan yang disediakan untuk pengunjung. Namun apadaya, ia harus segera kembali ke bandara agar nggak sampai ketinggalan pesawat. Meski sejenak, namun kunjungannya ke Pasar Mangrove sangat berkesan. Begitu berkesan sehingga membuatnya memberanikan diri membagi kisah ini pada sobat-sobat GenPI lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya