Monumen PD II, Saksi Sejarah yang Ada di Biak

Monumen PD II, Saksi Sejarah yang Ada di Biak - GenPI.co
Monumen Perang Dunia II di Biak.(Dok mendikbud)

Destinasi di Indonesia tak lepas dari sebuah sejarah. Salah satunya adalah sejarah Perang Dunia II yang ada di bagian pantai utara Pulau Papua. Di balik keindahan pantai berpasir putih ternyata ada sebuah cerita kelam tentang Perang Dunia II. 

Biak, merupakan salah satu lokasi terjadinya Perang Dunia II di wilayah Pasifik. Buktiny dapat dilihat pada Monumen Perang Dunia II yang ada di Pantai Desa Paray, Biak. 

Monumen tersebut dibangun pada 1994 atas kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang sebagai bentuk penghormatan kepada para korban. Letaknya ada di antara Mokmer dan Bosnik, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Biak, jarak tempuhnya kira-kira hanya sekitar 15 menit. Lokasi tersebut dipilih konon daerah tersebut merupakan tempat pertama kali pendaratan tentara Sekutu. 

Biak merupakan pintu gerbang internasional di wilayah timur Indonesia. Inilah kenapa pada masa itu, Biak menjadi rebutan oleh tentara Jepang dan Sekutu. Monumen Perang Duania II dirancang oleh Hirosi Ogawa. Pada tembok utama berbentuk melengkung dan terdapat sebuah tulisan "Monumen Perang Dunia ke II". 

Tulisan tersebut ditulis dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggirs dan Jepang. Sementara itu di bagian kiri atas tugu utama bertuliskan, “Monumen Perang Dunia Ke II. Monumen Untuk Mengingatkan Umat Manusia Tentang Kekejaman Perang Dengan Segala Akibatnya Agar Tidak Terulang Lagi.”

Pada bagian depan monumen terdapat semacam altar dan di tempat tersebut ada delapan batu besar dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Ini melambangkan para tentara Jepang. Delapan batu tersebut menghadap potongan patok beton yang tersusun rapi dan dibuat untuk melambangkan delapan Jenderal Jepang yang gugur saat perang dunia II.

Tempat menarik lain di sekitar monumen adalah gua bekas tempat persembunyian tentara Jepang dan sebuah museum mini. Museum mini ini menyimpan foto-foto para korban Perang Dunia II serta tulang belulang tentara Jepang yang yang disimpan dalam sebuah kotak persegi.

Monumen Perang Dunia II ini bisa menjadi pilihan wisata sejarah saat berkunjung ke Biak. Pengunjung bisa menelusuri kisah masa lalu yang pernah terjadi di Biak sembari menikmati panorama pantai yang menawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya