Sedotan Stainless Steel Bukan Solusi Tepat Lebih Ramah Lingkungan

Sedotan Stainless Steel Bukan Solusi Tepat Lebih Ramah Lingkungan - GenPI.co
Sudahkah menjadi solusi lebih ramah lingkungan dengan mengganti sedotan plastik menjadi sedotan stainless steel?

GenPI.co —  Apakah sedotan stainless steel lebih ramah lingkungan daripada sedotan plastik? Ternyata tidak semudah itu menjawabnya. Saat ini terdapat gerakan yang cukup nyaring dan gencar mengenai penghentian penggunaan sedotan plastik demi kelestarian lingkungan.

Banyak warga yang mengikuti imbauan baik ini, termasuk beberapa nama besar dan perusahaan. KFC misalnya, mereka kini sama sekali tidak memberikan sedotan plastik kepada pelanggannya. Mereka bahkan tidak memberikan sedotan dalam bentuk apapun. Pelanggannya diminta menikmati minuman mereka langsung dari gelasnya.

Sementara itu reaksi berbeda ditunjukkan oleh warga masyarakat yang berhenti menggunakan sedotan plastik. Sebagian dari mereka kembali ke selera asal seperti para leluhur yang tidak menggunakan sedotan sama sekali. sementara lainnya menggunakan sedotan dengan bahan bebeda, ada yang memilih sedotan berbahan bambu, kertas, kaca, dan stainless steel. Dan yang terakhir ini sangat popular.

Sementara soal bergantinya sedotan plastik ke sedotan stainless steel hanyalah mengalihkan masalah dari hilir ke hulu. Bila sedotan plastik bermasalah setelah dipergunakan, maka sedotan stainless steel bermasalah sejak belum digunakan. Bahkan lebih jauh, sedotan stainless steel bermasalah sejak dia belum dibuat.

Stainless steel adalah baja anti karat yang terbuat dari campuran besi, karbon, dan kromium. Dua dari tiga bahan yang membentuk baja anti karat didapat dengan cara menebang pohon dan menggali tanah, yaitu besi dan kromium. Tidak hanya menebang pohon dan menggali tanah, proses kimia juga terlibat agar besi dan kromiun dapat dimurnikan dari mineral lain. 

Lubang bekas tambang mineral kadang kala dibiarkan terbuka begitu saja lama setelah penambangan berhenti, membuatnya terisi air dan menjadi ‘danau’ buatan yang berbahaya.

Bukan saja bisa membuat anak-anak yang hidup di sekitar tambang tenggelam di lubang tambang, namun danau dadakan yang seringkali bewarna turquoise yang menarik dan layak-instagram ini juga mengandung air yang beracun.

Saat dibawa ke pabrik, pengolahan logam ini dari bentuk murni menjadi stainless steel kembali melibatkan proses kimia yang menghasilkan limbah. Sayangnya, limbah ini kerap dibuang ke saluran air umum atau ke sungai sehingga mencemari lingkungan dan membahayakn warga. Hal ini terjadi di sungai Citarum di Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya