Sanur Mulai Dibebaskan dari Sampah

Sanur Mulai Dibebaskan dari Sampah - GenPI.co
Penanaganan sampah di Pantai Sanur terus digalakkan. (Foto: Bisnis Wisata)

Pesona alam pantai Sanur menjadi saah satu daya tarik wisatawan di pulau Dewata. Pantai ini merupakan spot menarik untuk melihat matahari terbit. Namun keindahannya mulai dicemari oleh keberadaan sampah plastik dan bau tak sedap di sekitar pantai.

Wayan Parka, pengurus Yayasan Pembangunan Sanur di Biro Sosial Lingkungan menjelaskan upaya mengurangi sampah sedang giat dilakukan di kawasan tersebut.  Hal ini dilakukan di berbagai tempat seperti restoran, dan hotel di wilayah Sanur. Tahun ini mereka sedang coba mengurangi penggunaan botol plastik.

“Upaya yang sudah dilakukan saat ini adalah mengurangi dampak sampah plastik di destinasi wisata itu. Sejak Agustus 2018, pelaku pariwisata di Sanur, utamanya mereka yang berhimpun di Yayasan Pembangunan Sanur sudah mempromosikan pengurangan penggunaan sedotan plastik. Salah satu yang sudah melakukannya adalah Segara the Seaside Bar and Restaurant,” tutur Wayan dikutip dari Tempo.

Keluhan soal sampah muncul dalam focus group discussion antara pihak Yayasan Pembangunan Sanur, STO Sanur, dan Kementerian Pariwisata, pada Jumat, 15 Februari 2019 di restoran Segara Seaside. Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana yang juga mewakili STO Sanur, Agung Suryawan, menyampaikan masalah sampah utamanya karena antrean truk sampah di TPA Sarbagita Suwung.

“Antrean ini karena adanya pengurangan titik tempat penurunan sampah di sana. Akibatnya bau sampah ini bisa sampai tercium sampai ke Sanur jika anginnya sedang berhembus ke arah Barat,” ungkap Agung seperti dikutip Tempo.

Masyarakat di Sanur juga memiliki tiga tempat pembuangan sampah sementara yang berada di Desa Sanur Kaja dan Desa Sanur Kauh. Sebelum sampah dibawa ke tempat pembuangan akhir, mereka dibawa ke TPS ini untuk diolah menjadi pupuk kompos. Hasil residunya kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir. Pupuk kompos yang dihasilkan sekitar 1,5 ton per bulan dan dijual seharga Rp 50 ribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya